PR GARUT - Pemerintah memberikan hak istimewa bagi warga yang lahannya terdampak pembangunan Tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang tahap kontruksinya akan segera dilakukan pada awal 2024. Saat ini pembebasan lahan sudah dilakukan di wilayah Bandung dan Kabupaten Garut.
Dari 37 desa di 7 kecamatan yang terdampak Tol Getaci, untuk tahap awal ada 17 desa yang ditargetkan untuk segera dibebaskan lahannya. Ke 17 desa itu mulai dari Kecamatan Kadungora sampai ke Banyuresmi.
Deden Hartadi, anggota pelaksana Tol Getaci dari BPN Kabupaten Garut, mengatakan, untuk keseluruhan pembebasan lahan di Garut akan terbagi menjadi dua tahap. Sesuai penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Barat pada 2020, untuk tahap pertama ada 17 desa yang segera dilakukan pembebasan lahan.
Baca Juga: 3 Wisata Horor ini Ada di Jawa Barat, Fans Joko Anwar Merapat, Rasakan Seramnya Rumah Pengabdi Setan
"17 desa ini ada di 4 kecamatan. Mulai dari Kadungora yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi. Jadi yang sekarang sedang dilaksakana (pembebasan lahan) itu dari Kadungora sampai Banyuresmi," kata Deden, Rabu, 1 November 2023.
Lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan Tol Getaci di 17 desa itu memiliki panjang 17 kilometer dengan luas lahan sekitar 20 hektare. Pencairan uang ganti rugi (UGR) sebagian sudah dilakukan kepada beberapa desa.
"Pencairan sudah dimulai tapi belum semuanya. Dari 17 desa itu baru 4 desa yang sudah full dibayar. Kalau sudah dibayar, tanahnya langsung diambil negara melalui Kementerian PUPR," ucapnya.
Dapat Keistimewaan
Para pemilik lahan yang terdampak Tol Getaci akan mendapat keistimewaan dari pemerintah. Selain mendapat UGR, warga juga mendapat keistimewaan lainnya setelah UGR tersebut dicairkan.