Network
PR GARUT - Pembangunan Tol Getaci di wilayah Kabupaten Garut akan berdampak pada pembebasan lahan di beberapa desa dan kecamatan yang dilewati rute jalan. Seperti yang akan terjadi di Kecamatan Karangpawitan Garut dimana ada 4 Desa yang segera dibeton Tol Getaci.
Tol Getaci merupakan salah satu proyek jalan bebas hambatan yang sedang dikebut pembangunannya oleh pemerintah. Nantinya ruas jalan tol sepanjang 206,65 kilometer ini akan menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah dan menjadi tol terpanjang di Indonesia.
Adapun Kabupaten Garut sendiri menjadi salah satu wilayah yang terdampak secara langsung pembangunan Tol Getaci. Ada sekitar 37 Desa di 7 Kecamatan wilayah Garut tergusur lahannya dan segera dibeton jalan Tol Getaci ini.
Sementara itu, Kecamatan Karangpawitan sendiri berada di jalur rute jalan Tol Getaci yang akan dibangun. Ada 4 Desa di Kecamatan ini yang terdampak pembukaan lahan, diantaranya Desa Mekarsari, Kelurahan Lengkongjaya, Desa Jatisari, Kelurahan Karangmulya.
Baca Juga: Garut Masuk dalam Seksi 1 Pembangunan Tol Getaci, Bupati Garut Berharap Kontruksi Selesai Tahun 2025
Nantinya masyarakat yang lahannya tergusur proyek Tol Getaci akan mendapatkan uang ganti rugi (UGR) sebanyak luas tanah dan bangunan yang dimiliki. Pembayaran UGR Tol Getaci sendiri saat ini terus dilakukan secara bertahap untuk setiap desa di Kabupaten Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawan berharap pembayaran Tol Getaci ini segera dirampungkan untuk melancarkan proses pembangunan. Adapun konstruksi Tol Getaci di Kabupaten Garut sedang berlangsung dan diharapkan bisa rampung pada tahun 2025 mendatang.
"Yang Getaci itu sekarang sudah dalam proses pembebasan (lahan) yang sudah (direncanakan), ini sekarang ini sampai bulan Januari (2024) pemebasan, dan langsung juga sekarang mulai dilakukan konstruksinya ya, mudah-mudahan 2025 beres," jelas Rudy Gunawan.
Baca Juga: Panjang Ruas Tol Getaci 171 Kilometer di Jawa Barat, Ini Kabupaten dan Kota yang Dilewati Rute Jalan
