Kekeringan Lahan Pertanian di Garut Terus Meluas hingga 182 Hektare, Pemda Sebut Belum ada Laporan Fuso

- 1 September 2023, 07:07 WIB
Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Garut Jawa Barat terus meluas meski belum ada laporan fuso
Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Garut Jawa Barat terus meluas meski belum ada laporan fuso /PR SUMEDANG/Adang Jukardi/

PR Garut - Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Garut Jawa Barat terus meluas di musim kemarau tahun ini. Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pertanian melaporkan kekeringan lahan pertanian terus meluas.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Beni Yoga, menurutnya luasan kekeringan saat ini meningkat dari mulai awal 162 hektare menjadi 182 hektare.

"Sampai laporan per tanggal 15 sampai 30 ya awal kita 164 haktare sekarang sudah 182 haktare ya nah itu yang tadinya ringan naik ke sedang gitu ya," katanya, saat ditemui di sela-sela kegiatan di kantor PMI Garut, Kamis 31 Agustus 2023.

Baca Juga: Terkait Pungutan Kegiatan Desa di Garut, Begini Fakta Sebenarnya Pengakuan Para Kades yang Hadir Saat Acara

Beny mengatakan hingga kini belum ada laporan untuk lahan pertanian yang mengalami gagal panen atau fuso.

Belum ada laporan fuso

"Sampai saat ini belum ada laporan sampai ke fuso jadi kita masih ada penanganan di lapangan terus melakukan gerakan sehingga kita harapkan nanti jangan sampai terjadi ada seseorang gitu ya jadi petani masih bisa memanen produksinya meskipun pasti ada penurunan gitu," katanya.

Kekeringan tahun ini disebut lebih ringan dari tahun sebelumnya. Pasalnya tahun ini penanganan lebih bisa dimaksimalkan.

Baca Juga: Kebijakan Aneh Bupati Garut Hadapi Kemiskinan Ekstrem, Buat Majalah Hingga Anggaran Mamin Rp1,6 Miliar

"Sebenarnya lebih ringan dibanding dengan musim kemarau ataupun sebelumnya jadi mungkin prediksi kami ya kalau pun memisahkan tidak ada penanganan sama sekali jadi kita paling sekitar 300 atau 350 hektar gitu," ucapnya.

Kemarin itu pun kita terus lakukan tidak sampai terjadi saat ini belum ada laporan untuk usaha ya mudah-mudahan jangan ya karena kita juga terus melakukan gerakan pompanisasi.

Pihaknya juga terus koordinasi dengan BPD untuk terus memantau nah kita selalu berkoordinasi jangan sampai nanti kejadian sampai gagal panen lah sampai Fuso.

Baca Juga: Kebijakan Aneh Bupati Garut Hadapi Kemiskinan Ekstrem, Buat Majalah Hingga Anggaran Mamin Rp1,6 Miliar

"Ya alhamdulillah sampai saat ini masih bisa terkendali untuk daerah yang rawan super sendiri itu manusia nah yang kemarin yang paling besar itu memang daerah selatan," ucapnya.

Lahan pertanian diasuransikan

Jadi kalau yang berat kemarin perhitungan dari data-data di lapangan hanya 34 hektanya yang kondisinya berat dari satuan lahan sudah mulai ada gejala kering.

Paling banyak kata Beny ialah di sawah sebetulnya kalau di petani hortikultura atau sayuran biasanya mereka sudah menyesuaikan menjelang musim seperti ini.

Petani tidak menanam tanaman yang membutuhkan banyak air jadi memang tanaman padi padi betul betul ini masih aman untuk aman masih aman sampai saat ini kita masih aman nah termasuk antisipasi kita sebelum menjelang musim kemarau.

Itu beberapa bulan yang lalu kita sudah daftarkan yang posisi-posisi lokasinya rawan kekeringan itu di asuransikan jadi untuk antisipasi kalau terjadi kegagalan panen mereka bisa klaim di asuransi.***

Editor: Muhammad Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah