PR GARUT – Kampung Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi tempat wisata pedesaan Sunda yang masih alami lantaran masih mempertahankan rumah yang berbentuk kuno hingga masyarakatnya masih memegang teguh tradisi.
Lantas bagaimana asal-usul Kampung Naga yang hingga kini masih mempertahankan adat dan budayanya? Yuk simak artikel ini.
Asal-Usul Kampung Naga
Nama Kampung Naga terkesan seperti kawasan pecinan sebab hewan naga identik dengan budaya orang China. Namun, Kampung Naga di Tasikmalaya ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan adat China.
Punduh atau salah satu pimpinan Kampung Naga, Aki Ma’un menjelaskan bahwa nama naga tidak terkait dengan jenis hewan maupun buah.
Baca Juga: Momen Kunjungan Ir Soekarno ke Garut Hingga Sebut Kontan Intan: Punya Hubungan Tak Biasa
Nama kampung ini berasal dari lokasi daerah yang berada di bawah bukit atau di lembah bukit. Tempat ini sering disebut oleh orang Sunda sebagai ‘dina gawir’.
Kata ‘dina’ merujuk pada makna tempat, sedangkan ‘gawir’ artinta lembah atau jurang. Tetapi orang Sunda sering melafalkan menjadi ‘na gawir’. Dari situlah disingkat menjadi ‘naga’.
Kampung Naga memiliki daya tarik tersendiri, tak heran kampung ini menjadi kampung wisata yang kerap dikunjungi. Berikut sejumlah daya tarik Kampung Naga Tasikmalaya.
1. Udara Sejuk