Jajaki Kerjasama dengan PCI NU Tiongkok, Institut Padhaku Gelar Bedah Buku 'Santri Indonesia di Tiongkok'

- 28 Maret 2024, 16:00 WIB
Acara Bedah Buku atas kerjasama Institut Padhaku Indramayu dengan PCI NU Tiongkok, Selasa ( 26/03/2024).
Acara Bedah Buku atas kerjasama Institut Padhaku Indramayu dengan PCI NU Tiongkok, Selasa ( 26/03/2024). /

Dalam buku tersebut, Rifai menjelaskan dirinya tertarik dengan topik Toleransi.

“Bagi saya yang sangat menarik salah satunya adalah isu tolerasi. Pertama, di China ada 58 suku tetapi antar suku besar dan kecil tidak ada diskriminasi."

Baca Juga: 6 Keutamaan Bagi yang Khatam Al-Quran, Segala yang Dipanjatkan Mustajab

Kedua, ada peraturan di China terkait kebijakan penduduk yang jumlahnya mencapai 1.4 miliar, di mana orang-orang non-Muslim diperintahkan untuk memiliki hanya satu anak dalam keluarga mereka. Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Muslim." jelasnya.

Pandangan santri terkait isu kemanusian di Xinjiang dan Islam di China tertindas dijawab dengan lugas melalui buku tersebut.

“ Sebenarnya Tiongkok ini tidaklah anti Islam, seperti yang diberitakan media mainstream. Kebebasan beragama di Tiongkok dijamin dengan baik oleh regulasi, selama tidak menimbulkan resiko dan menentang atau membahayakan negara, “ pungkasnya.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Naskah Kerjasama antara PCI NU Tiongkok dengan Institut Padhaku dan Buka Puasa Bersama.***

 

 

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x