Network
PR GARUT - Episode cerita indikasi penipuan yang dilakukan oleh Smart Wallet sampai pada sebuah unggahan doxing di media sosial. Dalam postingannya, pengunggah yang diduga seorang member dari Smart Wallet memposting sebuah identitas yang disebutkan sebagai mentor.
Sebagai informasi, Doxing merupakan tindakan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi secara publik terhadap individu lain atau sebuah organisasi. Biasanya metode ini digunakan untuk mencari basis informasi di media sosial dan lain sebagainya.
Doxing sendiri dapat dilakukan karena sejumlah alasan yang meliputi menimbulkan bahaya, pelecehan, penghinaan di dunia maya, paksaan, membantu penegak hukum dan lain sebagainnya.
Baca Juga: Smart Wallet Sulit Withdraw dengan Alasan London Stock Exchange! Fakta Terbaru Dibongkar Roy Shakti
Dari postingan tersebut, terlihat identitas yang disebut mentor tersebut dan juga rentetan nama kontak yang berbeda-beda.
Pembuat postingan juga menyematkan sebuah keterangan dalam unggahannya yang membahas tentang kesulitan menarik dana investasinya dalam aplikasi.
“Ini dia mentor dengan identitas yang banyak, mentor tipu-tipu. Kita buktikan tanggal 23 sampai 24 (Maret 2024) alasan apalagi yang akan dibuat,” tulis keterangannya.
Seperti gayung bersambut, unggahan tersebut mendapat respon dari member-member Smart Wallet lainnya.
Bahkan setiap orang yang merespon unggahan tersebut, menyebut bahwa si mentor memiliki nama yang berbeda-beda.
Baca Juga: Sinyal Scam? Smart Wallet Keluarkan Klarifikasi, Member Mulai Gaduh Dana Tak Kunjung Masuk Rekening
“Di tempat aku namanya Amelia,” ucap member Smart Wallet.
“Di Aku Merliana,” ucap member Smart Wallet lainnya.
“Kena tipu semua,” tulisa member lainnya.
Fakta-Fakta Smart Wallet Lakukan Penipuan
Sebelumnya, aplikasi Smart Wallet disebutkan oleh otoritas jasa keuangan (OJK) merupakan aplikasi yang terindikasi dengan penipuan.
Penyebutan tersebut tidak sembarangan, sebab OJK melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SATGAS PASTI) serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Perdagangan RI telah melakukan investigasi terlebih dahulu terkait aplikasi Smart Wallet.
Dari hasil investigasi tersebut keluar kesimpulan yang menyebutkan bahwa Smart Wallet melakukan tindakan penipuan.
“Smart Wallet dinilai melakukan kegiatan penghimpunan dana menggunakan sistem multi-level marketing (MLM) dengan kedok robot trading ditambah tidak memiliki izin operasi di Indonesia,” tulis OJK.
Selain itu, sejumlah warganet serta influencer juga kerap membagikan fakta terbaru bahwa Smart Wallet telah melakukan penipuan.
Baru-baru ini, pakar kartu kredit Roy Shakti membagikan fakta terbaru terkait alasan Smart Wallet kesulitan menarik dana atau withdraw yang mana hal tersebut diklaim karena adanya pendaftaran ke London Stock Exchange.
Roy dalam unggahannya, mengirimkan sebuah tangkapan layar terkait London Stock Exchange di mana Smart Wallet bahkan tidak terdaftar.
Hal itu semakin menguatkan jika kesulitan penarikan dana ini bukan karena alasan London Stock Exchange, namun bisa saja memang karena disetting dan seperti yang dikatakan oleh OJK serta dua lembaga pemerintah lainnya bahwa Smart Wallet telah melakukan penipuan. ***
