PR GARUT - Ratusan pengungsi Rohingya yang berada di penampungan kawasan Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, Aceh dipindahkan jauh dari pemukiman. Tindakan tersebut dilakukan karena mereka buang air besar (BAB) sembarangan di tambak milik warga setempat.
"Total pengungsi sekitar 180 orang. Mereka semua kami pindahkan ke lokasi lain sebab menganggu masyarakat. Mereka bahkan BAB ke tambak milik warga," ujar Keuchik Gampong Batee Zakaria.
Selain dipindahkan, tenda para pengungsi Rohingya juga dibongkar dan di geser ke arah barat.
"Hal ini dilakukan agar mereka tidak lagi mengganggu masyarakat sekitar," katanya.
Zakaria menuturkan, masyarakat di wilayah ini sudah menolak keras kedatangan etnis Rohingya. Namun karena permintaan pemerintah Kabupaten Pidie akhirnya masyarakat memberikan toleransi untuk menampung sementara ratusan pengungsi dari negara Bangladesh itu.
"Awalnya pemerintah meminta waktu tiga hari sejak tanggal 10 Desember lalu. Akan tetapi, pemerintah meminta tambahan waktu agar diperpanjang hingga 7 hari ke depan. Nantinya para pengungsi dipindahkan ke tempat lebih layak," tuturnya.
Sementara itu, Protection Associate UNHCR Yance Tamaela memaparkan jika pihaknya bersama kepolisian serta tokoh masyarakat, telah mencari solusi terhadap pengungsi Rohingya yang baru datang.
Baca Juga: Maunya Apa Sih? Sudah Ditampung Namun Enam Pengungsi Rohingya Malah Melompat Pagar dan Mencoba Kabur
“Kami sudah melakukan kesepakatan dimana ada tempat sementara untuk menampung mereka dengan mendirikan tenda di pesisir. Tapi karena kejadian tersebut membuat masyarakat terganggu,” ucap Yance.
Yance juga sudah menerima keluhan warga terkait pengungsi Rohingya yang buang hajat sembarangan. Hal itu karena belum disediakannya tempat sehingga diarahkan ke pantai.
“Sekarang pengungsi dipindahkan ke tempat yang baru. Kami upayakan untuk kedepannya diberikan yang terbaik bagi Rohingya dan masyarakat,” pungkasnya.***