Raden Haji Moehamad Moesa, Penghulu Garut Penuh Kontroversi yang Jadi Pelopor Kesusastraan Sunda

- 1 Juni 2023, 15:06 WIB
Raden Haji Moehamad Moesa, Penghulu Garut Penuh Kontroversi yang Jadi Pelopor Kesusastraan Sunda
Raden Haji Moehamad Moesa, Penghulu Garut Penuh Kontroversi yang Jadi Pelopor Kesusastraan Sunda /Foto delpher/

Walaupun begitu, melalui kedua orang inilah bahasa Sunda menjadi etnisitas tersendiri, setelah sebelumnya atau tepatnya saat kerajaan Mataram dapat menguasai wilayah

priangan pada abad 17, kebudayaan Jawa dapat menggeser kebudayaan Sunda, tak terkecuali dalam hal bahasa.

Bahkan para bangsawan lokal menganggap bahasa Sunda sebagai bahasa yang tidak bergengsi dan kebanyakan hanya digunakan oleh orang-orang pedalaman di daerah pegunungan.

Tidak heran apabila orang-orang Eropa menganggap bahasa Sunda sebagai varian dan dialek bahasa Jawa dan menyebut nya sebagai bahasa Jawa Gunung.

Holle mendorong para bangsawan yang melek huruf agar menulis cerita dalam bahasa Sunda dan Moesa menjadi penulis paling produktif dengan karya paling terkenal berjudul Wawacan Panji Wulung.

Namun tidak hanya produktif dalam menulis, kualitas karya Moesa juga diakui oleh orang Belanda.

Tulisan tersebut kemudian diedit oleh Holle untuk dijadikan buku-buku sekolah terbitan kantor percetakan pemerintah, Landsdrukkerij, yang mana nantinya kedudukan bahasa Sunda menjadi setara dengan Jawa.

Moesa pun jadi orang lokal pertama yang karyanya dicetak serta menulis prosa Sunda pertama pada zamannya. Tak ayal ia disebut sebagai sang pelopor.***

 

Halaman:

Editor: Muhammad Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x