Perda Pertanian Organik, Upaya Pemprov Perbaiki 88 Persen Tanah Sawah di Jabar Dalam Kondisi Sakit

- 29 Mei 2024, 09:20 WIB
Enjang Tedi Wakil Ketua Pansus sekaligus anggota DPRD Jabar Komisi V
Enjang Tedi Wakil Ketua Pansus sekaligus anggota DPRD Jabar Komisi V /Muhammad Nur Pikiran Rakyat Garut /

PR GARUT - Sebagian besar tanah sawah yang ada di Jawa Barat saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan akibat masifnya penggunaan pupuk kimia. Oleh karenanya, pemerintah sangat mendukung penggunaan pupuk organik yang dinilai lebih ramah lingkungan dan bisa menjaga kesuburan tanah.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, seusai menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Anggota DPRD Jabar ke Kelompok Tani Ciawitali Garut Dalam Rangka Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penyelenggaraan Pertanian Organik.

Kegiatan dilaksanakan di wilayah Desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa, 28 Mei 2024.

Baca Juga: Redmi A3 Hadir dengan Stylish 'Premium Back Glass Design', Harga Rp 1 Jutaan

"Menurut Balitbang Tanah, dari total 928.218 hektare tanah sawah yang ada di Provinsi Jabar, 88 persennya saat ini dalam kondisi sakit. Ada yang sakit ringan, sakit sedang, sampai dengan sakit berat karena begitu masifnya penggunaan pupuk kimia", ujar Dadan.

Hal inilah tutur Dadan yang menjadi salah satu alasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus giat mengembangkan penggunaan pupuk organik.

Bahkan upaya ini bukan merupakan hal yang baru di Jawa Barat karena sudah mulai dikembangkan sejak 13 tahun yang lalu. Namun demikian, menurutnya hingga saat ini masih terbilang sedikit lahan sawah di Jawa Barat yang sudah menggunakan pupuk organik.

Dari total 928.218 hektare, baru sekitar 7.000 hektare yang sudah menggunakan pupuk organik. Dia menyampaikan, dengan hanya tersisa sekitar 12 persen tanah sawah yang masih dalam kondisi sehat ini, tentu sangat berdampak.

Salah satunya terhadap stagnasi produktivitas padi di Jawa Barat yang saat ini maksimal hanya mampu menghasilkan 5,7 ton saja per hektare, tak pernah beranjak ke 6 ton.

Halaman:

Editor: Muhammad Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah