Jumlah Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Terus Bertambah

- 30 Oktober 2023, 20:38 WIB
Israel meledakan bangunan-bangunan saat melakukan penyerangan ke Gaza, Palestina.
Israel meledakan bangunan-bangunan saat melakukan penyerangan ke Gaza, Palestina. /Pikiran Rakyat

PR GARUT - Jenazah anak-anak dan perempuan mendominasi jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza. Sejak negara Zionis itu melancarkan serangan 7 Oktober lalu, jumlah korban tewas di kantong Palestina yang terkepung terus bertambah menjadi 8.005 orang.

Dari total keseluruhan jumlah korban, sebanyak 3.342 anak dan 2.062 perempuan Palestina telah terbunuh. Israel membombardir Gaza yang dimulai pada akhir pekan pertama bulan Oktober.

Pemboman itu dilakukan sebagai dalih membela diri, setelah Hamas melancarkan serangan ke dalam wilayah Israel, yang membuat 1.538 orang warganya tewas. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada Sabtu (28/10/2023) menyatakan tentara Israel sudah "memperluas operasinya" sehingga tengah bergerak ke tahap selanjutnya dalam perang melawan Hamas.

Baca Juga: Pemimpin-pemimpin Uni Eropa Serukan Genjatan Senjata Antara Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Hamas

Sebanyak 2,3 juta warga di Gaza juga bergulat dengan kelangkaan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel di daerahnya. Hanya sedikit truk bantuan yang berhasil masuk Gaza sejak pintu lintas batas  Rafah dibuka pada 21 Oktober.

Ancaman ICC

Di lain pihak, Kepala jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC), Karim Khan, memperingatkan pihak-pihak yang menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Ia menekankan bahwa situasi kemanusiaan yang semakin mengerikan sedang terjadi di tengah berkecamuknya perang Israel-Palestina.

Usai mengunjungi pintu lintas batas Mesir - Jalur Gaza di Rafah, Karim Khan mengatakan via media sosial X bahwa penderitaan yang dialami anak-anak dan lansia serta anak muda "sangat berat dan terus berlanjut."

Baca Juga: Krisis Israel-Palestina, Ribuan Warga Tewas Terjebak di Tengah Pertempuran

"Yang paling mendasar untuk saat ini, menggarisbawahi fakta bahwa tidak boleh ada hambatan apa pun terhadap pasokan bantuan kemanusiaan untuk anak-anak, dan warga sipil. Mereka tidak bersalah. Mereka memiliki hak yang dijamin hukum humaniter internasional," kata Khan, seperti dikutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah