Krisis Israel-Palestina, Ribuan Warga Tewas Terjebak di Tengah Pertempuran

- 15 Oktober 2023, 16:33 WIB
Potret rakyat Palestina dengan korban tewas yang terus bertambah dengan pesat, sejak eskalasi konflik antar Israel dan Hamas, per 11 Oktober 2023.
Potret rakyat Palestina dengan korban tewas yang terus bertambah dengan pesat, sejak eskalasi konflik antar Israel dan Hamas, per 11 Oktober 2023. /Dok. Reuters/

PR GARUT - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama lebih dari sepekan semakin memakan korban. Angkatan Udara Israel (IAF) mengklaim telah menjatuhkan 6.000 bom sejak Sabtu, 7 Oktober 2023, menargetkan Hamas di Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan udara Israel telah menewaskan 2.329 orang dan melukai 9.714 lainnya. Di sisi Israel, dilaporkan 1.300 orang tewas dalam serangan Hamas.

Selain terus mendapat serangan udara, warga Gaza juga terjebak dalam situasi kekurangan listrik, bahan makanan, dan air. Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa air sekarang menjadi masalah serius bagi penduduk di Jalur Gaza.

Lebih dari 2 juta orang berisiko kehabisan air karena tidak ada pasokan kemanusiaan yang diizinkan memasuki wilayah tersebut selama sepekan ini.

Baca Juga: Serangan Israel di Bandara Utama Damaskus dan Aleppo Suriah Berpotensi Meningkatkan Ketegangan di Timur Tengah

Akibat gempuran Israel, banyak warga Palestina telah kehilangan nyawa. Al Jazeera, media Timur Tengah, melaporkan bahwa kamar mayat di rumah sakit setempat kewalahan menampung jenazah. Mereka bahkan menggunakan truk es krim dan kendaraan berpendingin untuk menyimpan jenazah.

Telah Menewaskan dan Melukai Ratusan Anak-anak

Juru bicara UNICEF, James Elder, mengungkapkan bahwa konflik Israel-Palestina telah menewaskan dan melukai ratusan anak-anak. Dia mendesak gencatan senjata segera diimplementasikan untuk menghentikan krisis kemanusiaan ini. Anak-anak Palestina di Gaza mengalami luka bakar akut, luka tembak, dan kehilangan anggota tubuh.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan bahwa Israel dan Palestina memiliki hak untuk menjadi negara yang sama. Dia menyebut bahwa warga Israel sudah memiliki perlindungan untuk bertahan hidup, sementara warga Palestina masih berjuang dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Sikap Majelis Ulama Indonesia dalam Konflik Israel-Palestina: Israel Kekuatan Terorisme Sistemik

Wang Yi menegaskan bahwa ketidakadilan terhadap Palestina telah berlangsung selama lebih dari setengah abad.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah