Tuntut Diangkat Jadi PNS, Ratusan Guru Honorer Bersama FAGAR Geruduk Gedung DPRD Garut

- 22 Februari 2024, 20:45 WIB
Suasana aksi ratusan guru honorer di kompleks gedung DPRD Garut, Kamis 22 Februari 2024.
Suasana aksi ratusan guru honorer di kompleks gedung DPRD Garut, Kamis 22 Februari 2024. /

PR GARUT - Ratusan guru dan tenaga kependidikan yang berstatus honorer menggelar aksi unjuk rasa di kompleks gedung DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Kamis (22/2/2024).

Dalam aksinya kali ini, ratusan guru honorer yang tergabung dalam organisasi Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut menuntut pemerintah untuk segera mengangkatnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).

Gelaran aksi yang bertajuk "Istighosah Kubro" ini diikuti ratusan guru honorer dari berbagai pelosok Kabupaten Garut.

Saat berlangsungnya aksi, sejumlah orator nampak bersemangat menyampaikan aspirasi sekaligus curhat ke pemerintah terkait nasibnya sebagai guru honorer yang termarjinalkan selama puluhan tahun.

Baca Juga: Bawaslu Garut Temukan Perbedaan Hasil Suara Pemilu 2024 di Kecamatan Cibatu, Panwascam Siap-siap Dipanggil

"Wahai pemerintah, wahai para pejabat, ingatlah kalian bisa pintar karena kami para guru. Kami hanya menuntut hak kami, jangan hanya memberi kami janji-janji palsu. Mana hak kami yang telah mengabdi puluhan tahun!?" Teriak seorang ibu guru honorer sekaligus orator yang mengaku sebagai janda beranak tiga ini seraya menitikkan air matanya.

Mewakili rekan-rekannya sesama guru honorer, ibu guru muda berperawakan semampai dengan kulit putih ini juga menyampaikan curhatan soal kondisi ekonomi sekarang yang sulit.

"Ibu bapak kita di sini untuk menuntut hak kita sebagai guru yang telah mengabdi puluhan tahun. Kita sekarang saat ini hidup sangat sulit, dengan honor yang tak seberapa kita harus bertahan hidup," ucap narator dalam demo tersebut.

"Ibu bapak pejabat perlu tahu saya ini single parent, saya harus berjuang membesarkan tiga anak yatim. Dengarlah wahai para pejabat, wahai pemerintah para pemangku kebijakan, perhatian nasib kami para guru!" teriaknya, seraya terisak menahan tangis.

Halaman:

Editor: Muhammad Faiz Sultan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah