PR GARUT - Dalam upaya meningkatkan konektivitas dan mobilitas di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merencanakan pembangunan infrastruktur jalan tol yang ambisius. Salah satu proyek terpenting dalam daftar tersebut adalah Tol Getaci, yang diharapkan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Reni Ahiantini, memperbarui perkembangan terkait proyek Tol Getaci.
Menurutnya, jika proses lelang berjalan lancar, diharapkan pada kuartal II/2024 proyek tersebut akan mendapatkan investor baru. Selain itu, proses konstruksi diprediksi dapat dimulai paling cepat pada kuartal IV/2024.
Baca Juga: Imron Miliki Ambisi Tinggi Kembali Berkontestasi Pada Pilbub Cirebon 2024
Proyek Tol Getaci memiliki ambisi besar, dengan total panjang ruas mencapai 108,3 kilometer. Awalnya direncanakan akan melintasi dua provinsi, yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km, dengan total panjang 206,65 km. Namun, fokus awal pembangunan akan difokuskan hingga ke Ciamis, Jawa Barat.
Awalnya, kata Reni, proyek ini direncanakan akan dibangun oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Namun, pembatalan kontrak perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) Tol Getaci disebabkan oleh ketidakmampuan konsorsium tersebut dalam memenuhi jaminan pelaksanaan yang telah ditetapkan, dan melewati batas waktu yang diberikan.
Konsorsium Tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap
Konsorsium yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Sarana, PT Daya Mulia Turangga, dan Gama Group, tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham yang terdiversifikasi.
Meskipun ada hambatan dalam tahap awal proyek, pernyataan optimis dari Reni Ahiantini menunjukkan bahwa PUPR tetap berkomitmen untuk mewujudkan proyek ini.