Network
PR GARUT - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sempat berharap agar ada tambahan exit tol di wilayah Cineam dan Cisinga dalam proyek Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap). Namun, dalam paparan market sounding proyek Tol Getaci pada Juli 2023, Kementerian PUPR tetap menetapkan 10 exit tol yang akan dibangun, tanpa memasukkan Cineam dan Cisinga dalam daftar tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Zein, sebelumnya mengharapkan adanya tambahan dua exit tol di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu di Cisinga dan Cineam. Namun, Kementerian PUPR menetapkan prioritas pengerjaan proyek Tol Getaci, yang akan mendahulukan pembangunan ruas Gedebage-Ciamis.
Dari 10 exit tol tersebut, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut masing-masing mendapatkan dua exit tol. Sementara Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Cilacap hanya mendapatkan satu exit tol.
Sepuluh exit tol yang ditetapkan Kementerian PUPR untuk Tol Getaci adalah:
1. Exit Tol Majalaya
2. Exit Tol Nagrek
3. Exit Tol Garut Utara
4. Exit Tol Garut Selatan
5. Exit Tol Singaparna
6. Exit Tol Tasikmalaya
7. Exit Tol Ciamis
8. Exit Tol Banjar
9. Exit Tol Kalipucang
10. Exit Tol Cilacap
Proyek Tol Getaci Ruas Terpanjang di Indonesia
Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) akan menjadi ruas jalan tol terpanjang di Indonesia dengan total panjang 206,65 km. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dan konsesi selama 40 tahun. Tol Getaci merupakan bagian dari jaringan jalan tol di Pulau Jawa yang selaras dengan sistem jaringan jalan nasional lintas selatan Jawa dan merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Tol ini akan melintasi dua provinsi, yaitu Jawa Barat sepanjang 169,09 km dan Jawa Tengah sepanjang 37,56 km. Pembangunannya terbagi dalam empat seksi sebagai berikut:
1. Seksi 1: Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km
2. Seksi 2: Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km
3. Seksi 3: Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km
4. Seksi 4: Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km
