Nahas, Sambaran Petir Merenggut Nyawa Pria Asli Subang saat Bermain Bola di Stadion Siliwangi Bandung

- 12 Februari 2024, 10:37 WIB
Foto detik detik sebelum korban meregang nyawa akibat petir yang menyambar
Foto detik detik sebelum korban meregang nyawa akibat petir yang menyambar / X.com/@pangandaranism_/

PR Garut – Seorang pria 30 tahun asal Subang, Jawa Barat, telah menelan nasib tragis setelah tersambar petir saat sedang bermain bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, pada Sabtu, 10 Februari 2024 sekitar pukul 15.00 WIB. Kejadian saat cuaca yang mendung, dimana langit gelap dan petir terdengar menggelegar.

Dari informasi yang dihimpun, Insiden terjadi saat pria tersebut sedang bermain dalam sebuah laga persahabatan antara tim yang berbasis di Bandung dan tim korban yang berasal dari Subang. Saksi mata berinisial GJ, memberikan gambaran tentang kronologi kejadian tersebut.

"Dia (korban) away ke Bandung, timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas. Makanya kami berani main," kata GJ.

Baca Juga: Sumedang Gencar Kembangkan Food Estate Partisipatif, 1 Desa 10 Hektare

Awalnya, petir pertama terdengar menyambar, tetapi alat penangkal berhasil menghalau petir tersebut sehingga tidak langsung mengenai lapangan. Namun, saat petir kedua menyambar, korban terkena sambaran langsung.

Setelah sambaran, sejumlah pemain pun sempat menunduk. Kemudian, mereka mengecek keadaan korban yang tak sadarkan diri.

"Kirain itu tiarap, terus gak bangun-bangun, langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulan" ucap GJ.

Saat itu, GJ menyebutkan bahwa timnya sedang bertanding dengan tim korban yang berasal dari Subang.

"Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan, di lapangan masih panas, makanya kita berani main," kata GJ.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Cafe di Bandung yang Ada Kolam, Cocok untuk Healing

Pasca tersambar kilat, GJ menguraikan bahwa insiden tersebut menyebabkan luka bakar pada kaki korban serta perubahan warna kulitnya menjadi kemerahan. Bahkan, ada beberapa bagian kulitnya meleleh.

"Sepatunya kebakar, ngegaris sampe ke baju, bajunya robek. Luka di dada, kena petir, kulit meleleh, hitem kemerahan," ujarnya.

Korban tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sariningsih, namun upaya darurat yang dilakukan tidak berhasil mengubah keadaannya.

"Saya dari situ tidak ikut ke RS, tapi dapat kabar korban meninggal, pertandingan juga tidak dilanjutkan lagi karena semua panik," pungkas GJ.

Pemberitaan tersebut menciptakan kecemasan dan kesedihan di antara komunitas sepakbola, terutama di kalangan teman-teman korban yang juga berasal dari Subang.

Menurut informasi yang kami dapat keluarga korban enggan jenazah diautopsi dan tidak menuntut apapun, karena ini jelas musibah yang tak diduga dan dilihat oleh saksi serta rekan-rekannya. Pada saat yang sama, Kompol S. Tarigan, Kapolsek Sumur Bandung, belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.***

Editor: Hanin Annisa Nuradni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah