Santap Nasi Kotak Selamatan, Puluhan Warga Cianjur Keracunan

- 22 Januari 2024, 21:14 WIB
ilustrasi nasi kotak./foto.bppj.jakarta.go.id
ilustrasi nasi kotak./foto.bppj.jakarta.go.id /

PR GARUT - Sebanyak 60 warga di Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, mendapat perawatan di puskesmas setempat karena diduga keracunan nasi kotak. Puluhan warga ini mendapat penanganan tim medis, usai mengeluh sejumlah gejala keracunan.

Kadinkes Cianjur Yusman Faisal, mengatakan sebagian besar korban keracunan mengeluh mual, muntah, diare dan pusing setelah menyantap nasi kotak yang diberikan seorang warga dalam syukuran rumah.

"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan nasi kotak yang diduga sebagai penyebab keracunan masal yang menimpa puluhan warga di Kampung Lembur Tengah, Desa Salamnunggal," kata Yusman Faisal, Senin 22 Januari 2023.

Baca Juga: KLB Keracunan Makanan di Garut, 3 Orang Meninggal Dunia dan 54 Terdampak

Dari hasil pendataan pihaknya, dari 60 orang warga yang menjalani perawatan sejak Senin pagi, seorang diantaranya dirujuk ke RSDH Cianjur, karena mengalami dehidrasi akut. Sementara 12 orang lain masih menjalani observasi di Puskesmas Cibeber, sedangkan puluhan lainnya sudah diperbolehkan pulang.

"Puluhan orang warga yang didominasi orang tua itu, sempat menjalani perawatan dari tenaga kesehatan di gedung olahraga Desa Salamnunggal karena puskesmas tidak dapat menampung pasien," ujarnya.

Dokter Puskesmas Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, dr Sri Daniasari, mengatakan puluhan warga tersebut mulai mengalami gejala mual, pusing, diare sejak Minggu malam, namun baru Senin diri hari memeriksakan diri ke bidan dan puskesmas setempat.

Pelayanan Kesehatan Dialihkan

Ia menjelaskan, terus bertambahnya warga yang mengeluhkan keracunan hingga Senin siang, membuat pelayanan kesehatan dialihkan ke gedung olahraga desa, satu orang warga terpaksa dirujuk ke rumah sakit swasta di Cianjur karena mengalami dehidrasi akut.

"Sampai Senin petang, tinggal 12 orang yang masih menjalani observasi di puskesmas, sebagian besar warga lainnya sudah diperbolehkan pulang namun masih mendapat pengawasan dari bidan dan tenaga kesehatan setempat," kata Sri Daniasari, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah