PR GARUT - Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, telah menimbulkan kontroversi dengan mengancam NATO dan menyatakan niatnya untuk mendorong Rusia agar menyerang negara-negara anggota aliansi tersebut.
Trump menyatakan akan melaksanakan langkah tersebut jika anggota NATO tidak memenuhi kewajiban finansial mereka.
Dalam pidato kampanye di Carolina Selatan pada Sabtu waktu setempat, Trump menguraikan percakapannya dengan seorang pemimpin negara lain saat pertemuan NATO.
"Salah satu presiden sebuah negara besar berdiri dan berkata, 'Tuan, jika kami tidak membayar, dan kami diserang oleh Rusia, maukah Anda melindungi kami?' Saya bilang, ‘Anda tidak bayar, Anda menunggak?'" tegas calon kandidat nomor satu Gedung Putih itu.
"Tidak, saya tidak akan melindungi Anda. Bahkan, saya akan mendorong mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Anda harus membayarnya. Anda harus membayar tagihan Anda," sambungnya.
Setiap negara anggota NATO harus membayar iuran tahunan kepada organisasi tersebut.
Trump menyampaikan hal tersebut usai anggota Senat dari Partai Republik menolak rancangan undang-undang bipartisan senilai US$ 95 miliar (Rp 1.483 triliun) pada hari Rabu, yang mencakup pendanaan untuk Ukraina, Israel, serta reformasi untuk mengatasi krisis perbatasan AS-Meksiko.
Tanggapan Gedung Putih
Tanggapan dari Gedung Putih terhadap pernyataan Trump menekankan upaya Presiden Biden dalam memperkuat aliansi di seluruh dunia.
Baca Juga: Ganggu Keamanan Global, Inggris Mengklasifikasikan Wagner Group Rusia sebagai Organisasi Teroris
"Mendorong invasi terhadap sekutu terdekat kita oleh rezim pembunuh adalah hal yang mengerikan dan tidak dapat dielakkan," kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.
"Daripada menyerukan perang dan mendorong kekacauan, Presiden Biden akan terus memperkuat kepemimpinan Amerika," tambah Bates.***