Network
PR GARUT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membawa isu krisis pengungsi Rohingya ke dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Tokyo Jepang pada Minggu, 17 Desember 2023.
Menurutnya, isu polemik pengungsi Rohingya tidak hanya menjadi tantangan bagi Indonesia, tetapi juga negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Malaysia.
"Polemik pengungsi Rohingya sangat relevan untuk dibicarakan di tengah anggota ASEAN, karena ini bukan hanya masalah Indonesia, melainkan juga masalah negara-negara seperti Malaysia. Malaysia juga memiliki masalah serupa dengan jumlah pengungsi yang lebih banyak," ujar Presiden Jokowi.
Data dari UNHCR menunjukkan bahwa Indonesia telah menampung lebih dari 1.200 warga Rohingya, sementara Malaysia dilaporkan telah menampung lebih dari 107.000 pengungsi Rohingya hingga November 2023.
Jokowi berharap bahwa dengan membawa isu ini ke KTT, akar masalah pengungsi Rohingya dapat segera diselesaikan, mencegah dampak lebih lanjut bagi negara-negara ASEAN.
Upaya Kabur Enam Pengungsi Rohingya dari Aceh Gagal
Sebelumnya, enam pengungsi Rohingya dikabarkan berusaha kabur dari kamp pengungsian di Lhokseumawe, Aceh, dengan bantuan tiga oknum warga lokal.
Operasi pelarian dilaporkan berlangsung pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolres Lhokseumawe, Ajun Komisaris Besar Polisi Henki Ismanto, menyampaikan bahwa keenam warga Rohingya tersebut berhasil meninggalkan kamp dengan melompat pagar di belakang kantor imigrasi dan mengendap di areal persawahan.
Namun, aksi mereka berhasil digagalkan pada Jumat, dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
