Dana Bantuan untuk Israel Kurang Banyak, Joe Biden Ancam Veto RUU DPR Amerika

- 3 November 2023, 20:18 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden /Adam Schultz/White House


PR GARUT - Paket militer mandiri senilai USD 14,3 miliar atau Rp225,4 triliun untuk Israel disetujui DPR Amerika Serikat di tengah invasi ke Palestina. Namun, undang-undang mengenai bantuan militer bagi negara Zionis tersebut kemungkinan tidak akan disetujui Senat yang dikuasai oleh Partai Demokrat.

DPR memilih suara yang sebagian besar sejalan dengan partai dengan suara 226-196 untuk mengeluarkan Undang-Undang Alokasi Tambahan Keamanan Israel tahun 2024 dari majelis. Di lain pihak, Presiden Joe Biden mengancam akan memveto RUU tersebut karena rancangan undang-undang itu tidak mencakup sebagian besar dana tambahan senilai lebih dari USD 105 miliar (sekitar Rp1.655 triliun) yang dia minta pada Kongres pada akhir Oktober lalu.

Senat dipastikan akan mengajukan anggaran belanja Joe Biden yang lebih besar, dan Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer berjanji tidak akan menyetujui rancangan undang-undang mandiri DPR tersebut. Selain dana lebih dari Rp225 triliun untuk Israel, Joe Biden yang mengaku seorang Zionis juga meminta dana baru sebesar USD 61 miliar US (sekitar Rp962 triliun) untuk Ukraina.

Baca Juga: UNIFIL TNI Siaga, Antisipasi Eskalasi Perang Israel-Palestina

Sementara lebih dari USD 9 miliar (sekitar Rp141,9 triliun) sedang dicari untuk mendanai proyek bantuan kemanusiaan, termasuk di Gaza. Pendanaan untuk Ukraina terbukti menjadi penghalang di DPR, di mana Partai Republik semakin menyuarakan penolakannya untuk memberikan lebih banyak dana kepada Kiev.

Israel Terima Bantuan Terbanyak di Dunia

AS telah memberi Israel bantuan militer sekitar USD 3,8 miliar (sekitar Rp59,9 triliun) setiap tahunnya. Nilai bantuan yang diberikan untuk negara Yahudi itu merupakan jumlah terbesar dibandingkan negara mana pun di seluruh dunia.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengganti senjata yang sebelumnya dipasok ke Israel, mengisi kembali sistem pertahanan udara dan rudal Iron Dome dan David's Sling milik Israel, serta membantu pengembangan sistem pertahanan udara laser Iron Beam. ***

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah