UNIFIL TNI Siaga, Antisipasi Eskalasi Perang Israel-Palestina

- 3 November 2023, 19:42 WIB
Prajurit UNIFIL TNI di Lebanon siaga mengantisipasi dampak terburuk perang Israel-Palestina.
Prajurit UNIFIL TNI di Lebanon siaga mengantisipasi dampak terburuk perang Israel-Palestina. /ANTARA

PR GARUT - Mengantisipasi meluasnya perang yang digelar Israel di Palestina, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengikuti sejumlah rangkaian latihan. Sejak perang pecah 7 Oktober 2023, ketegangan meluas di antaranya hingga perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line — garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, menyampaikan latihan berlangsung selama tiga hari, yaitu 1–3 November 2023. Kegiatan latihan disaksikan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBPP) RI untuk Lebanon Y. Thohari.

Dia menjelaskan tujuan pelaksanaan latihan adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama ketegangan berlangsung. Termasuk apabila Kepala Misi/Komandan Pasukan (HoM/FC) UNIFIL meningkatkan status kesiapsiagaan dari “Red Alert” menjadi tingkat tergenting yaitu “Black Alert”.

Latihan Pertahanan

Beberapa materi latihan yang diikuti para prajurit di Lebanon itu mencakup pertahanan pangkalan, pertahanan udara, melawan sabotase bawah air, pengaturan marshalling area (penempatan pasukan dan alutsista), embarkasi-debarkasi, evakuasi jalur udara, perlindungan warga negara Indonesia (WNI), dan perlindungan pasukan (force protection).

“Apabila situasi memburuk dan perintah penarikan (pasukan) mundur atau withdraw diberikan, maka evakuasi melalui jalur laut ke Siprus menjadi opsi ketika Bandara Rafic Hariri di Lebanon tidak dapat dioperasionalkan dan jalur darat dinyatakan tidak aman,” kata John David Sondakh sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga: RS Kanker di Gaza Palestina Berhenti Beroperasi Imbas Serangan Israel, 4 Pasien Meninggal

Di luar Siprus, titik aman yang menjadi tujuan evakuasi lainnya adalah Beirut, ibu kota Lebanon. John menyebut di Lebanon terdapat 222 WNI dan 1.229 prajurit TNI yang saat ini tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon.

Instruksi Terakhir

Adapun instruksi terakhir dari HoM/FC UNIFIL Mayjen Aroldo Lazaro Saenz, tambah dia, para prajurit tetap dalam posisi siaga dan tetap bertugas seperti biasa. Dia menjelaskan prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL khususnya di satuan Maritime Task Force menjalankan tugas-tugas rutin.

Beberapa tugas rutin itu diantaranya membuat gambaran situasi taktis udara dan permukaan sebagai dasar pimpinan (HoM/FC) mengambil keputusan, kemudian berkomunikasi dengan satuan-satuan terkait untuk menurunkan ketegangan dan menghentikan konflik di area tugas UNIFIL, yaitu di daerah selatan Lebanon dan sepanjang perbatasan darat dan laut Israel-Lebanon.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x