Mengungkap Serangan Hamas yang Berhasil Menjebol Kemampuan Intelijen dan Pertahanan Canggih Israel

- 17 Oktober 2023, 09:30 WIB
Pasukan Hamas Palestina.
Pasukan Hamas Palestina. /Reuters/Suhaib Salem

PR GARUT - Serangan kelompok milisi Palestina, Hamas, ke Israel pada hari Sabtu minggu lalu telah mengguncang banyak pihak. Serangan tersebut dianggap mengejutkan karena Israel dikenal memiliki kemampuan intelijen dan pertahanan yang sangat canggih.

Serangan Hamas terjadi pada waktu yang sangat mendadak setelah matahari terbit, dan seluruh peristiwa tercatat dalam video yang diunggah oleh kelompok tersebut ke media sosial.

Video yang diunggah oleh Hamas menunjukkan militan mereka dengan cepat melancarkan serangan terhadap kendaraan Israel yang berpotensi menghalangi mereka. Ini termasuk melumpuhkan sebuah tank yang terkena amunisi yang dijatuhkan dari pesawat tak berawak dekat pagar perbatasan.

Dengan menggunakan berbagai moda transportasi seperti sepeda motor, mobil, dan berjalan kaki, membawa senjata, kelompok pertama yang terdiri dari 400 anggota Hamas menyerang perbatasan Israel di 15 titik di mana mereka berhasil melanggar penghalang keamanan.

Dalam beberapa jam, sistem tembok dan pagar canggih Israel berhasil ditembus oleh kelompok ini.

Baca Juga: Yahya Sinwar Dalang Penyerangan Hamas ke Israel, Benjamin Netanyahu: Hamas Pikir Kami Akan Hancur

Selama berjalannya waktu, semakin banyak militan Hamas bergerak dengan buldoser untuk memperlebar jalan bagi kendaraan yang lebih besar, termasuk mobil roda empat, truk pickup, dan sepeda motor. Mereka mulai menyerang 22 lokasi terpisah di Israel.

Keberhasilan Hamas dalam serangan ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah menghabiskan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mengumpulkan informasi intelijen mengenai operasi Israel sepanjang perbatasan. Mereka juga telah mengidentifikasi kerentanan di pagar, termasuk gerbang di sepanjang perbatasan dan pola patroli Israel.

"Hamas memberikan kesan kepada Israel bahwa mereka belum siap berperang," kata seorang sumber keamanan yang dikutip oleh Reuters dan The Guardian pada Selasa lalu.

"Hamas telah menggunakan taktik intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyesatkan Israel selama beberapa bulan terakhir, dengan memberikan kesan publik bahwa mereka tidak bersedia berperang atau berkonfrontasi dengan Israel sambil mempersiapkan operasi besar-besaran ini."

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah