15 Tewas saat Sekolah PBB di Gaza Dibombardir Israel, Seorang Anak Palestina Evakuasi Jenazah Terpenggal

4 November 2023, 22:46 WIB
Bangunan di Gaza, Palestina, hancur dibombardir Israel. /Antara

PR GARUT - Sebanyak 15 orang tewas dalam serangan mematikan Israel di sekolah milik PBB di utara Gaza, Palestina. Sekolah yang berfungsi sebagai tempat perlindungan pengungsi Palestina itu dibombardir Israel menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan perwakilan negara-negara Arab di Yordania, Sabtu (4/11/2023).

Sekolah yang dibom negara Zionis ini adalah sekolah Al Fakhoura di Jabalia, yang merupakan tempat tinggal bagi ribuan pengungsi. Selain menewaskan belasan orang, pemboman itu melukai puluhan lainnya.

"Saya berdiri di sini ketika tiga pemboman terjadi, saya membawa satu jenazah dan satu lagi jenazah yang terpenggal dengan tangan saya sendiri. Tuhan akan membalaskan dendam saya," kata seorang anak laki-laki yang menangis putus asa dalam video yang diperoleh Reuters.

Baca Juga: Serangan Israel Terhadap Palestina Kian Brutal, Forum Pemred PRMN: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

Serangan terhadap sekolah itu dibenarkan direktur komunikasi badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Juliette Touma. Meski belum bisa diverifikasi, Ia mengungkapkan terdapat anak-anak diantara korban jiwa.

"Setidaknya satu serangan terjadi di halaman sekolah di mana terdapat tenda-tenda untuk keluarga pengungsi. Serangan lainnya terjadi di dalam sekolah di mana para perempuan sedang membuat roti," kata Touma, seperti dilansir dari Kantor Berita Antara.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan serangan rudal Israel lainnya menewaskan dua wanita di depan pintu Rumah Sakit Anak Nasser, serta mengakibatkan beberapa orang lairnya terluka.

Lebih dari 9.488 Orang Terbunuh

Pasukan darat negara Yahudi itu mengepung Kota Gaza setelah meningkatkan pengeboman untuk memusnahkan Hamas. Pada Sabtu, pejabat kesehatan Gaza mengatakan bahwa lebih dari 9.488 warga Palestina terbunuh sejak Israel menyerang.

Baca Juga: Dana Bantuan untuk Israel Kurang Banyak, Joe Biden Ancam Veto RUU DPR Amerika

Israel pada bulan lalu memerintahkan semua warga sipil untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza. Militer Israel terus melakukan pengeboman, dengan mengatakan bahwa para militan bersembunyi di antara warga sipil, dan banyak orang yang tetap tinggal dan kini merasa terjebak di wilayah utara.

Utusan Khusus AS David Satterfield mengatakan di Amman bahwa antara 800.000 hingga satu juta orang telah pindah ke selatan Jalur Gaza. Sedangkan 350.000-400.000 orang sisanya masih tinggal di bagian utara Kota Gaza dan sekitarnya. ***

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler