Semangat Terbakar! Tuntutan Jadi CASN-PPPK Tak Bisa Ditawar, FAGAR Bersiap Gelar Aksi Akbar

- 11 Juni 2024, 07:00 WIB
Tuntut diangkat jadi ASN-PPPK 2024, Fagar bersiap gelar aksi akbar.
Tuntut diangkat jadi ASN-PPPK 2024, Fagar bersiap gelar aksi akbar. /Pikiran Rakyat Garut/ Encep Rustandi.

PR GARUT- Perjuangan para guru honorer untuk meraih impiannya menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) nampaknya tak pernah padam.

Tuntutan para guru honorer untuk menjadi ASN atau PNS maupun PPPK ini seperti tak bisa ditawar-tawar lagi. Mereka seolah tak kenal lelah, memperjuangkannya bersama Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut.

Bersama FAGAR, para guru maupun tenaga pendidik honorer terus menyarankan tuntun dan harapannya terhadap pemerintah. Mereka kaum honorer kerap berjuang melakukan lobi-lobi, mulai dari audensi hingga aksi turun ke jalan.

Meski terkadang hanya di-PHP (pemberian harapan palsu) oleh pemerintah, kaum honorer yang kerap termarjinalkan ini terus meneriakkan tuntutan dan harapannya.

Baca Juga: Jangan Telat! Kuota CPNS dan PPPK 2024 Muncul, Pendaftaran Segera Dibuka

Mendapati kabar akan adanya penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) atau CPNS maupun PPPK tahun 2024 yang bakal digelar pada bulan Juni-Juli ini, sontak memicu reaksi para guru honorer di Kabupaten Garut.

Melalui Ma'mol Abdul Faqih selaku Ketua Umum (Ketum) Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut, para guru honorer kembali berikhtiar melakukan lobi-lobi terhadap pemerintah daerah maupun DPRD Garut.

Menurut Ma'mol, para guru honorer bersama FAGAR tetap Istiqomah terhadap tuntunannya, yakni menjadi ASN atau PPPK. Dan khusus tahun 2024 ini, tuntutan difokuskan pada revisi kuota CASN-PPPK.

"Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dikabarkan akan digelar pemerintah pada bulan Juni dan Juli 2024. Tapi, hingga detik ini kuota untuk guru masih 600, padahal seperti yang disepakati dengan pimpinan dewan 2000, dan 1400 untuk tendik (tenaga kependidikan) sementara untuk tendik juga masih jauh dari harapan, sekitar 600 an," ungkap Ma'mol, saat dikonfirmasi Pikiran Rakyat Garut, Senin, 10 Juni 2024.

Halaman:

Editor: Muhammad Anasul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah