Banjir di Lereng Gunung Papandayan: 7 Rumah Warga di Cisurupan Garut Terendam, Begini Kronologinya

- 21 Februari 2024, 20:16 WIB
Banjir di lereng Gunung Papandayan merendam 7 rumah di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu 21 Februari 2024.
Banjir di lereng Gunung Papandayan merendam 7 rumah di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu 21 Februari 2024. /Ade Parhan/Pikiran Rakyat Garut/

PR GARUT - Hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut pada Rabu 21 Februari 2024 menyebabkan banjir di Kampung Bojong, Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut langsung merespons kejadian tersebut dengan melakukan asesmen di lokasi.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saepuloh, membeberkan kronologi 7 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 10-20 cm.

Faktor hujan deras menjadi penyebab utama, namun penyumbatan di Drainase Cile'et juga turut berperan dalam kejadian ini akibat tanggul bambu yang terbawa oleh debit air tinggi. 

BPBD Kabupaten Garut bersama pihak kecamatan dan instansi terkait terus berkoordinasi, melakukan pendataan, dan asesmen di lokasi kejadian.

Baca Juga: Sebelum Pemilu 2024, Raffi Ahmad Banjir Telepon dari Puluhan Caleg yang Minta Dukungan

Upaya pembersihan material lumpur pasca banjir juga telah dilakukan di beberapa rumah warga terdampak.

Berikut daftar 7 rumah warga yang terdampak beserta kondisinya:

  • An. Eutik Komarudin - 3 Kepala Keluarga, 10 Jiwa, air dan lumpur masuk ke dalam rumah setinggi kurang lebih 10 cm.
  • An. Hj. Imas - 1 Kepala Keluarga, 3 Jiwa, air masuk ke dalam rumah setinggi kurang lebih 10 cm.
  • An. Supriatna - 1 Kepala Keluarga, 2 Jiwa, air menggenangi halaman rumah.
  • An. Sujana - 1 Kepala Keluarga, 5 Jiwa, air masuk ke rumah setinggi kurang lebih 10 cm.
  • Hj. Iis - 2 Kepala Keluarga, 5 Jiwa, air masuk ke dalam rumah setinggi kurang lebih 5 cm.
  • An. Ikin Tikiman - 1 Kepala Keluarga, 2 Jiwa, bagian halaman rumah tergenang lumpur.
  • An. Nursinta Dewi - 1 Kepala Keluarga, 2 Jiwa, air masuk ke dalam rumah setinggi kurang lebih 3 cm.

Selain melakukan penanganan pasca-banjir, BPBD juga intensif melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan dampak kerusakan lainnya.

Baca Juga: Jelang 14 Februari 2024, Beberapa TPS di Garut Terindikasi Rawan Bencana Alam, dari Banjir Hingga Tsunami

Polsek Cisurupan Turun Tangan Bersama Warga

Polsek Cisurupan Garut terjun ke lokasi banjir membantu membersihkan material tanah yang terbawa banjir.
Polsek Cisurupan Garut terjun ke lokasi banjir membantu membersihkan material tanah yang terbawa banjir.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, melalui Kapolsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin, S.H., menyampaikan bahwa bencana alam melanda lereng Gunung Papandayan, diduga akibat hujan lebat selama kurang lebih 1 jam.

Kejadian ini menyebabkan saluran air di Kampung Cibojong tersumbat oleh akar pohon bambu, batangan kayu, dan sampah, menyebabkan air dan lumpur meluap ke Jalan Desa.

Menurut keterangan warga sekitar, luapan air dan lumpur tersebut sebagian masuk ke pekarangan rumah warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil yang signifikan akibat kejadian ini. Meskipun demikian, material luapan saluran air mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

Baca Juga: Banjir yang Merendam Jalan Raya Wanaraja-Pangatikan Garut Dipicu Sumbatan Sampah dan Hujan Deras

Iptu Asep Saepudin, S.H., menjelaskan bahwa anggota Polsek Cisurupan, bersama dengan Satpol PP Kecamatan Cisurupan dan warga setempat, turun tangan untuk membersihkan material sumbatan yang terdiri dari lumpur, tanah, akar pohon bambu, dan batangan kayu di Jalan Desa. Tujuannya adalah agar jalan tersebut dapat kembali digunakan oleh masyarakat setempat.

"Dikala musim penghujan seperti saat ini, kami himbau kepada masyarakat tentang pentingnya untuk menjaga lingkungan sekitar. Karena potensi bencana alam yang ditimbulkan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja," imbau Asep.

Ia juga menegaskan bahwa Polsek Cisurupan akan melaksanakan patroli mitigasi bencana sebagai langkah deteksi dini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat membahayakan warga. Upaya ini sejalan dengan upaya pemerintah dan aparat keamanan setempat dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.***

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah