PR GARUT – Mendekati periode pemilihan umum, kemunculan berbagai jenis informasi palsu di tengah masyarakat cenderung meningkat tajam, dengan pemilih baru menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penyebaran berita palsu. Sejak tahun lalu, Tular Nalar telah menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang literasi digital, menyajikannya dalam format pembelajaran mikro yang menarik bagi generasi muda.
Diharapkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesiapan pemilih pemula menghadapi pemilu yang akan datang, menjadikan generasi muda sebagai pihak yang peka dan siap menghadapi tantangan demi mengatasi berbagai praktik curang yang semakin meningkat menjelang pemilu.
Atas dasar itulah, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba) kembali mengadakan Pelatihan Sekolah Kebangsaan, yang ditujukan untuk para pemilih pemula. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 17 November 2023, di SMA Negeri 11 Garut mulai pukul 09.30 hingga selesai.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama dengan Program Tular Nalar Mafindo dan merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam rangka perayaan ulang tahun ke-65 Universitas Islam Bandung (Unisba).
Rangkaian kegiatan pelatihan ini dimulai dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC), Eva Nurseha, S.I.Kom., M.I.Kom dan sambutan dari Community Outreach Tular Nalar, Dr. Rita Gani, M.Si. Dalam sambutannya, Rita menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan supaya Gen Z atau pemilih pemula dapat memilih dengan hati nurani serta dapat menggunakan kepekaan diri sendiri dan tidak golput. “Suara anak-anak muda sangat berarti. Kita harus meniatkan diri untuk memilih secara benar dan baik.”
Siswa Penting Menjadi Pemilih Cerdas
Pelatihan berlangsung dalam kelompok kecil dengan bimbingan seorang fasilitator yang merupakan asisten lab Fikom. Kegiatan dimulai dengan pre-test materi, kemudian melibatkan penjelasan mengenai konsep "Demokrasi" dan "Pemilu".
Antusiasme siswa terlihat tinggi selama proses pembelajaran, karena metode penyampaian materi juga mencakup beberapa permainan Distorsi Informasi sebagai cara kreatif untuk memperkenalkan konsep informasi palsu.
Di akhir acara, siswa peserta pelatihan mengisi lembar refleksi yang merupakan aktivas perenungan kembali materi-materi yang ditelah didapatkan selama FGD sebagai bentuk penguatan pemahaman siswa.