Network
PR GARUT - Kekeringan yang melanda Kabupaten Garut telah berdampak serius pada sekitar 620 hektar lahan pertanian di seluruh kabupaten tersebut. Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga, menyatakan keprihatinan mereka terkait situasi ini dalam kunjungan kerja ke wilayah Garut bagian selatan.
"Saat ini kami berada dalam masa transisi hingga tanggal 31 Oktober 2023, dan kami berharap hujan segera turun," kata Bupati Rudy Gunawan.
Dalam upaya menghadapi kekeringan yang berdampak pada lahan pertanian, Rudy menyatakan bahwa pihaknya memiliki program prioritas untuk memastikan suplai air yang memadai terutama selama masa panen di lahan pertanian seluas sekitar 22 ribu hektar di Kabupaten Garut.
"Kami fokus pada cara menyelamatkan tanaman padi agar tidak mengalami gagal panen. Kami mohon informasi seluas-luasnya terkait masalah kekeringan, terutama yang berhubungan dengan tanaman padi," tambahnya.
Tantangan Kekeringan Masih Berlanjut
Selama kunjungannya ke Kecamatan Cisompet, Bupati Garut mencatat bahwa masih ada beberapa wilayah yang mendapatkan pasokan air yang cukup untuk mengairi lahan pertanian warga. Namun, ia menegaskan bahwa tantangan kekeringan masih berlanjut di wilayah lain.
Baca Juga: Pemkab Garut Memperpanjang Masa Tanggap Darurat Kekeringan Hingga 24 September 2023 di 19 Kecamatan
"Ini adalah saat yang membutuhkan kolaborasi dan gotong royong dari semua pihak untuk mengatasi masalah kekeringan. Kami berada di tengah musim kemarau panjang, jadi bergotong royong adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Kami perlu menanggapi masalah ini dengan serius," ujar Rudy Gunawan.
Kabupaten Garut berharap agar hujan segera datang untuk mengakhiri masa kemarau panjang dan membantu pemulihan lahan pertanian yang terdampak oleh kekeringan.***
