Network
PR GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut (Pemkab Garut) dan Asosiasi Pengrajin Bendera Merah Putih akhirnya mencapai kesepakatan penting terkait penyetaraan harga dan pasokan bendera merah-putih. Kesepakatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa harga bendera di lapangan tidak merugikan pedagang dan agar tradisi penjualan bendera berjalan lancar.
Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Bambang Hafidz, menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut dihasilkan dari audensi yang dilaksanakan pada Kamis, 14 September 2024. Masalah yang diatasi adalah perbedaan harga antara bendera yang dijual di pedagang lapangan dengan bendera yang dijual secara online.
"Nah dari hasil pertemuan tersebut terjadi kesepakatan, pertama ada penyetaraan harga, kemudian ada pasokan ke distributor di tempat atau di tempat lain yang harganya sama dengan yang dijual di pedagang lapangan sehingga yang pedagang lapangan tidak merasa dirugikan," ujar Bambang.
Dalam audensi tersebut, Asosiasi Pengrajin Bendera Merah Putih Asli Garut (APBMPAG) mengungkapkan keluhan mereka terkait perbedaan harga, yang akhirnya direspons dengan kesepakatan untuk menyetarakan harga. Kesepakatan ini diharapkan akan membantu pedagang lapangan yang merasa bendera yang mereka jual lebih mahal dibandingkan dengan yang dijual secara online.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Berkibar di Copenhagen, Apri/Fadia Ukir Sejarah di BWF World Championships 2023
Bambang juga menyampaikan bahwa ada berita acara dan kesepakatan yang akan direncanakan untuk dilaksanakan di tahun depan. Dia berharap bahwa tradisi penjualan bendera merah-putih di Kabupaten Garut akan berjalan lancar di masa mendatang, terutama bagi pedagang lapangan di berbagai daerah.
Hilangkan Kendala Harga tak Wajar
Dengan adanya platform online, proses penjualan diharapkan tidak terhambat oleh perbedaan harga.
"Terutama bagi para pedagang lapangan yang jauh di berbagai tempat, di berbagai daerah, di berbagai pulau yang mereka sudah terbiasa menjadi tradisi setiap Agustus, dan sekarang dengan adanya online ini tidak terkendala dengan harga itu," tandasnya.
Kesepakatan ini diharapkan akan memastikan bahwa semua pedagang dapat berpartisipasi dalam tradisi ini tanpa kendala harga yang tidak wajar.***
