PR Garut - Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-30 dan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut menyelenggarakan acara Malam Tasyakur dan Penganugerahan di Gedung Pendopo Garut. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, dan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa. Acara yang mengusung tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" ini digelar di Gedung Pendopo Garut, Sabtu malam (29/07/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Garut menyampaikan keinginannya untuk mendirikan sebuah yayasan yang menampung anak-anak, sebagai upaya untuk menciptakan kehidupan yang bebas dari hambatan dan bully. Ia juga mengajak seluruh pihak, khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, untuk bersatu-padu menyelesaikan permasalahan anak di wilayah tersebut.
"Tidak boleh ada barrier, tidak boleh ada hambatan sekolah, tidak boleh ada bully, ini bully yang di beberapa daerah menyebabkan orang ini menjadi frustasi," ujar Rudy.
Baca Juga: Polres Garut Terapkan Jam Malam Pelajar, Legislator Ingatkan Pentingnya Langkah Persuasif
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, mengapresiasi Kabupaten Garut atas upaya dalam menurunkan angka stunting sebesar 11.5% menjadi 23.6%. Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan untuk mencapai "zero new stunting" harus terus dilakukan.
"Walaupun kita tahu bahwa target Jawa Barat adalah zero new stunting, mudah-mudahan intervensinya bisa dijadikan contoh atau model untuk kabupaten lain dalam upaya percepatan penurunan stunting," katanya.
Fazar menambahkan, bahwa Jawa Barat telah mengalami tren penurunan prevalensi angka sunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun meskipun begitu, saat ini Jawa Barat masih berada di ambang batas standar WHO yaitu 20% sehingga masih berkategori darurat stunting. Pada tahun 2022, berdasarkan data SSGI angka stunting Jawa Barat berapa pada angka 20.2%,