Network
PR GARUT - Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan pesan berantai di WhatsApp yang mengklaim bahwa pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino sebesar Rp 400 ribu.
Pesan tersebut juga menyertakan link pendaftaran yang diduga palsu, menciptakan kekhawatiran di kalangan warga terkait keaslian informasi tersebut.
Namun, Kementerian Sosial (Kemensos) dengan tegas membantah informasi tersebut dan menyatakan bahwa itu adalah hoax. Melalui akun Instagram resminya, @kemensosri, Kemensos mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan tidak menyebarkan pesan hoax tersebut.
Dalam pernyataannya, Kemensos menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat situs atau tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial (bansos).
Baca Juga: Cek Fakta: Angin Kencang di Rancaekek Merupakan Tornado Pertama di Indonesia? Begini Kata Pakar BRIN
“Baru-baru ini beredar pesan melalui aplikasi Whatsapp terkait pencairan atau pendaftaran tambahan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) El-Nino. Berhenti menyebarluaskan atau memberikan data apapun melalui nomor tersebut,” tulis Kemensos, dikutip pada Kamis 22 Februari 2024.
Bahaya Jangan Diklik
Kemensos juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengklik atau menyampaikan data diri pada situs yang mencurigakan.
"Kementerian Sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Untuk menghindari penyalahgunaan informasi maupun kewenangan yang mengatasnamakan Kementerian Sosial, kami imbau masyarakat untuk tidak mengklik dan menyampaikan data diri melalui situs tersebut,” ujar Kemensos.
Baca Juga: KPM BPNT Dapat Saldo Dua Kali Lipat di Kartu KKS: Fakta atau Hoaks? Penjelasannya Seperti ini
Dalam pesan hoax yang beredar, disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan tambahan BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu dan batas pendaftaran sampai 29 Februari 2024.
Pesan tersebut juga mengklaim bahwa pencairan bantuan tidak dipungut biaya sepeser pun dan masyarakat cukup membuka website dan mengisi formulir pendaftaran.
Pesan hoax tersebut bertujuan untuk menipu dan mengambil data pribadi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial. Jika menemukan informasi yang mencurigakan, sebaiknya melakukan pengecekan fakta terlebih dahulu.***
