PR GARUT - Kabar yang beredar melalui sebuah poster dengan klaim beberapa pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengejutkan masyarakat. Namun, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menyatakan bahwa poin-poin dalam poster tersebut adalah hoaks.
Dalam poster yang beredar, dikutip dari pikiran-rakyat.com terdapat klaim bahwa Indonesia "dimiskinkan" dengan anggaran sebesar Rp63,8 triliun dijual oleh Jokowi, menyebabkan dana pegawai pemda nihil, tiga perusahaan akan dijual, pabrik kertas leces dijual murah demi dana kampanye, tujuh BUMN pailit, dan Sri Mulyani mengundurkan diri karena kecewa.
Namun, menurut penjelasan Yustinus Prastowo di akun media sosialnya, semua poin dalam poster tersebut adalah hoaks. Ia membantah klaim bahwa Sri Mulyani mengundurkan diri atau bahwa dana pegawai pemda menjadi nihil akibat anggaran yang dijual.
Baca Juga: Akomodir Fresh Graduate, Menpan RB Sampaikan Ini ke Menkeu Sri Mulyani Soal Rekrutmen CASN 2024
Menurut penjelasan Menteri Keuangan, peningkatan anggaran alutsista sebesar Rp63,8 triliun yang disetujui oleh Jokowi dianggap wajar dan penting untuk penguatan di tengah potensi ancaman dan dinamika politik luar negeri. Tidak ada pernyataan kekecewaan dari Sri Mulyani terkait hal ini.
Pernyataan mengenai pembubaran tujuh BUMN karena kekurangan dana disebutkan oleh Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmojo, yang menyatakan bahwa ketujuh BUMN tersebut dibubarkan karena dinilai tidak lagi mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara.
Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi dari Sri Mulyani mengenai pengunduran diri, meskipun rumor telah beredar.
Terkait klaim bahwa biaya negara dihabiskan untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran, tidak ditemukan berita atau pernyataan dari Menkeu Sri Mulyani. Oleh karena itu, klaim tersebut dianggap sebagai hoaks.