Marak Perundungan di Sekolah, PD IPM Garut Serukan Stop Tindakan Bullying

- 17 Oktober 2023, 17:30 WIB
Ketua PD IPM Kabupaten Garut, Dwi Azhar kampanyekan stop perundungan atau bullying.
Ketua PD IPM Kabupaten Garut, Dwi Azhar kampanyekan stop perundungan atau bullying. /Instagram @ipmkabgarut

PD IPM Kabupaten Garut melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran pelajar Kabupaten Garut tentang bahaya bullying. Dengan mengadakan kampanye kesadaran bagi pelajar, tujuannya untuk meningkatkan pemahaman terhadap isu bullying. 

Tak hanya itu, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Garut juga menyelenggarakan kampanye media sosial dan kampanye penyadaran dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar di kalangan pimpinan cabang, pimpinan ranting, dan masyarakat luas agar tidak terjadi perundungan di kalangan pelajar.

Menurut Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Garut, Dwi Azhar Ramdhani mengatakan, perundungan bukanlah karakter pelajar. Karakter seorang pelajar merupakan teladan bagi dirinya sendiri dan orang lain. 

"Kejadian perundungan (bullying) merupakan suatu kekhawatiran bagi pelajar yang harus kita upayakan bersama-sama untuk mencegah dan menghilangkannya," ujar Dwi Azhar, sebagaimana dikutip dari situs media sosial resmi PD IPM Kabupaten Garut.  

Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengembangkan kemampuan penalaran analitis dan rasa empati pada diri pelajar Muhammadiyah dalam melihat permasalahan dan mencari solusinya. 

Dengan berbaris dan berkampanye bersama untuk mengakhiri perundungan di kalangan pelajar. 

Efek Bullying di Kalangan Pelajar

Ketua Bidang Organisasi PD IPM Kabupaten Garut Hilmi Muhammad Tsani turut mengomentari persoalan perundungan yang terjadi di kalangan pelajar. “Meningkatnya kasus perundungan di kalangan pelajar merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bersama," ujar Tsani.

"Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai pimpinan IPM untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan penindasan. untuk menjamin kenyamanan dan keamanan siswa selama proses pembelajaran," lanjutnya. 

“Karena di-bully tentu bukan pengalaman yang menyenangkan, malah bisa menghancurkan harga diri dan menghilangkan kebahagiaan. Penindasan dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat berbahaya," jelasnya.

Untuk mencegah sikap bullying disatuan pendidikan, maka peran organisasi pelajar pun dibutuhkan agar berperan membangun advokasi diri pelajar dalam mengurangi sikap bullying. 

Halaman:

Editor: Firman Wijaksana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah