Network
PR GARUT - Bupati Rudy Gunawan mengakui kebutuhan mendesak akan peningkatan literasi di Kabupaten Garut. Ia mengkhawatirkan pergeseran minat anak-anak dari membaca menuju menonton, terutama di era teknologi saat ini.
"Saat ini, anak-anak tidak lagi gemar membaca, melainkan lebih suka menonton, bahkan menggunakan perangkat seperti HP dan elektronik lainnya," ungkap Rudy.
Rudy menjelaskan pentingnya fokus membaca terhadap satu judul, tema, dan tujuan tertentu, yang berbeda dengan menonton yang hanya bersifat hiburan dan dapat diganti dengan mudah. Menurutnya, kegiatan Prima Insani memiliki potensi besar untuk mengembalikan minat membaca di kalangan anak-anak.
"Oleh karena itu, Prima Insani adalah inisiatif yang sangat baik untuk merangsang kembali minat membaca pada anak-anak," tambahnya.
Rudy menyadari bahwa teknologi telah memudahkan akses terhadap literatur. Jika dulu, informasi hanya bisa diakses melalui buku tebal dan berat, sekarang ribuan informasi dapat diakses melalui satu perangkat genggam.
Baca Juga: Ramai Perbincangan Adanya Klub Malam di Kabupaten Garut, Warga Loji Temui Ormas Islam, DPRD dan MUI
Namun, minat membaca di masyarakat Garut masih minim. Oleh karena itu, ia memberikan penghargaan kepada yayasan-yayasan swasta seperti Yayasan Pendidikan Prima Insani Garut, yang berperan penting dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Garut.
Literasi Tidak Melulu Membaca
Ketua Yayasan Pendidikan Prima Insani Garut, Lilis Rostina, menekankan pentingnya literasi dalam memahami informasi di era modern. Ia menyoroti bahwa literasi tidak hanya tentang membaca, tetapi juga melibatkan kemampuan memahami informasi dari berbagai sumber seperti internet, media sosial, dan buku.
"Selain itu, literasi membantu persiapan untuk masa depan yang lebih baik. Untuk itu, perlu keterlibatan dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, lembaga pendidikan, hingga masyarakat," kata Lilis.
