Skakmat! Mengaku Trauma Hadapi Sengketa Pilpres, Anies Baswedan: Betapa Mencekamnya Suasana Jakarta

- 20 Juni 2024, 12:00 WIB
Anies Baswedan mengaku trauma hadapi sengketa Pilpres.
Anies Baswedan mengaku trauma hadapi sengketa Pilpres. /

PR GARUT - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa ia sempat trauma dengan sengketa Pilpres tahun 2019 saat menghadapi proses sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kisruh Pilpres 2024. Dalam sebuah sesi tanya jawab bertajuk 'Skakmat' bersama Komika Indonesia, Pandji Pragiwaksono, di YouTube, Anies menyatakan bahwa pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi cara dirinya menyikapi hasil pemilu terbaru.

Anies Baswedan mengingat betul betapa mencekamnya suasana Jakarta ketika terjadi puncak sengketa Pilpres 2019. Pada saat itu, Prabowo Subianto menggugat hasil Pilpres karena merasa kemenangan Joko Widodo didasari oleh kecurangan. Anies, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, mengaku harus mengurus banyak korban akibat bentrokan pendukung di kawasan Sudirman-Thamrin dan sekitarnya.

"Selama proses Sidang MK, yang muncul di kepala saya itu flashback lima tahun lalu, Pandji," kata Anies dalam video yang diunggah pada Rabu, 19 Juni 2024.

Pada saat bentrokan, Anies menyaksikan langsung korban berjatuhan dengan berbagai macam luka, termasuk akibat tembakan peluru. Ia menceritakan bahwa dirinya mengunjungi rumah sakit dan bertemu dengan orangtua korban yang meninggal.

Baca Juga: 5 Pantai Paling Estetik di Pangandaran yang Wajib Dikunjungi, Berikut ini Alamat Lengkap dan Harga Tiket

"Yang jadi korban benturan itu luka-luka, cedera, dengan segala macam bentuk luka yang nggak enak untuk dilihat, termasuk yang kena tembak," ujar Anies. "Saya datang ke rumah sakit, saya datangi juga orangtua-orangtua anak yang meninggal," lanjutnya dikutip dari pikiranrakyat.com.

Anies menegaskan bahwa ia memilih untuk lapang dada menerima putusan MK dan tidak ingin mengulang konflik Pilpres 2019. Pada masa itu, Anies berkeliling ke lokasi terdampak sendirian tanpa ditemani pemimpin setempat atau pihak manapun.

"Saya sendiri keliling waktu itu. Saya lihat ibu ayahnya, saya ngomong di megaphone saya ngomong 'saudara-saudara semua kita lihat korban di sini ada satu yang meninggal, jangan ada yang tambah, jangan bikin apapun yang menambah korban. Antarkan jenazah sampai pemakaman sesudah itu pulang, jangan ada yang balas dendam'," kata Anies.

Refleksi untuk Pilpres 2024

Dalam menghadapi hasil Pilpres 2024, Anies memilih untuk bersikap bijak dan tidak memperkeruh situasi. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak ingin memicu konflik yang bisa menyebabkan lebih banyak korban.

Baca Juga: Berpeluang Menang di Jawa Barat, Keraguan Partai Golkar Usung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta 2024

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah