Progres Terbaru! Jalur Tol Getaci Tahap 1: Ruas Gedebage hingga Banyuresmi Garut

- 5 Juni 2024, 11:30 WIB
Uang ganti untung proyek untuk warga Garut yang terdampak Tol Getaci lebih dari Rp500 Miliar
Uang ganti untung proyek untuk warga Garut yang terdampak Tol Getaci lebih dari Rp500 Miliar /

PR GARUT - Pembangunan jalur tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tahap 1, khususnya pada ruas Gedebage hingga Kecamatan Banyuresmi, Garut, merupakan proyek infrastruktur yang menantang dan kompleks.

Ruas ini mencakup pembangunan sepanjang 44,85 km yang membutuhkan perencanaan dan eksekusi ekstra hati-hati karena melibatkan medan geografis yang sulit, termasuk tebing Nagreg.

Segmen tol Getaci tahap 1 memiliki karakter geografis yang berbukit-bukit. Salah satu tantangan terbesar adalah pembangunan ruas tol yang akan berada di atas tebing Nagreg. Lokasi ini tidak hanya memerlukan teknik konstruksi canggih, tetapi juga memerlukan penanganan khusus untuk mengantisipasi potensi longsoran, mengingat struktur geologinya yang terdiri dari banyak batuan gunung.

Baca Juga: Profil Jalan Tol Jogja-Cilacap: Proyek Raksasa yang Siap Menghubungkan Tiga Provinsi

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa daerah Gedebage memiliki kondisi geologi yang rumit dan rawan longsor, sehingga memerlukan perhatian ekstra selama proses konstruksi.

Pembangunan Simpang Susun dan Exit Tol

Pada ruas tol ini, akan dibangun satu junction dan tiga simpang susun serta tiga exit tol. Berikut adalah rincian lokasi dan rencana pembangunannya:

  • Junction Gedebage: Ini merupakan titik awal tol Getaci yang terletak di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Junction ini akan menghubungkan tol Getaci dengan jalan tol dalam kota Bandung (BIUTR) dan tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi). Dibutuhkan lahan seluas 28,1 hektar untuk pembangunan junction ini, sebagian besar lahan sudah diserahkan oleh Pemkot Bandung.
  • Simpang Susun dan Exit Tol Majalaya: Lokasi simpang susun ini berada di Jalan Raya Cicalengka-Majalaya, Kabupaten Bandung, tepatnya di Desa Tangsi Mekar, Kecamatan Paseh. Exit tol ini memerlukan lahan seluas 12,72 hektar, sementara untuk jalan simpang susun yang menghubungkan tol Getaci dengan exit tol membutuhkan 17,40 hektar di Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk.
  • Simpang Susun dan Exit Tol Nagreg: Terletak di Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, dekat perbatasan dengan Kabupaten Garut. Lokasi ini membutuhkan lahan seluas 2,03 hektar untuk exit tol dan 66,85 hektar untuk simpang susun di Desa Bojong, Kecamatan Nagreg.
  • Simpang Susun dan Exit Tol Garut Utara: Exit tol ini berada di Kecamatan Banyuresmi, tidak jauh dari destinasi wisata Situ Bagendit, tepatnya di Jalan Ngumpet, Desa Pamekarsari. Dibutuhkan lahan seluas 16,27 hektar untuk exit tol dan 7,91 hektar untuk simpang susun di Desa Sukaratu, Kecamatan Banyuresmi.

Baca Juga: Ini Alasan KJP Mei 2024 Molor Belum Cair, Kapan Pencairan Akan Terjadi, Juni Bakal Dobel?

Proses Pembebasan Lahan

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah