PR GARUT - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan bahwa studi pembangunan tol bawah laut di Ibukota Nusantara (IKN) telah selesai.
Ini menandakan langkah penting menuju proyek infrastruktur yang ambisius ini. Namun, tahap selanjutnya baru akan dimulai setelah melalui proses lelang, sebelum akhirnya memasuki tahap konstruksi.
Meskipun studi telah rampung, Direktur Jenderal Bina Margi menjelaskan bahwa pembangunan tol bawah laut IKN dijadwalkan untuk tahap kedua.
Ini berarti proyek tersebut belum akan masuk ke dalam tahap lelang pada tahun ini. "Itu kan di tahap kedua, nanti setelah 2024. Jadi tunggu pemerintahan baru nanti mungkin Menteri PU selanjutnya," ujar Hadi.
Kerja Sama dengan Kontraktor Asing
Pembangunan tol bawah laut di IKN akan melibatkan kontraktor asing, karena konstruksi semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Hadi menjelaskan bahwa diperlukan ahli yang berpengalaman dalam melaksanakan proyek semacam ini.
Oleh karena itu, desain dan pelaksanaan proyek akan melibatkan kontraktor asing yang berpengalaman.
Sebelumnya, studi proyek pembangunan tol bawah laut di IKN telah dikerjakan oleh PT Hutama Karya bersama dengan perusahaan asal Korea, Dawo Engineering and Construction Co. LTD. Agung Fajar Wantanto, Direktur Operasi 1 PT Hutama Karya Persero, mengungkapkan bahwa biaya pembangunan proyek ini diperkirakan mencapai antara 8 triliun hingga 10 triliun.
Nilai tersebut merupakan proyeksi kasar berdasarkan pengalaman pengerjaan proyek-proyek serupa di Eropa.
Pembangunan tol bawah laut di Ibukota Nusantara IKN merupakan sebuah tantangan besar yang membutuhkan persiapan matang dan kerja sama antar negara. Meskipun masih dalam tahap perencanaan, proyek ini menjanjikan kontribusi besar terhadap infrastruktur Indonesia di masa depan.
Dengan melibatkan kontraktor asing yang berpengalaman, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.***