Network
PR GARUT – Beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dibuat heran lantaran hari ini mereka tidak dapat bansos BPNT dan PKH lagi, padahal tahun lalu masih mendapatkannya.
Hingga para KPM dibuat bingung apa penyebabnya awalnya termasuk penerima BPNT dan PKH Periode tahap kedua tahun 2024 justru tidak mendapatkannya.
Sebagaimana diketahui pemerintah memberikan bantuan BPNT dan PKH dierikan khusus untuk keluarga prasejahtera dan rentan miskin.
Pada periode tahun 2024, ada 18,8 juta penerima BPNT di seluruh Indonesia, sementara untuk penerima PKH jumlahnya mencapai 10 juta KPM penerima.
Pada prinsip dasar data penerima diambil atau terpacuh pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementrian sosial.
Pemerintah juga selalu melakukan update data tersebut, sehingga awalnya masuk sebagai penerima bisa jadi periode berikutnya tercoret dan tergantikan dengan data baru yang masuk dalam kategori keluarga prasejahtera.
Hal ini langsung disampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos, jika perubahan data terjadi lantaran adanya pengaduan dari masyarakat dan juga pemerintah desa atau kelurahan.
"Data DTKS berubah sesuai dari pemerintah daerah atau juga dari individu masyarakat," usar kepala Pusdatin Kemensos dilansir dari laman resmi kemensos.
