PR GARUT - Smart Wallet, sebuah platform digital yang mengklaim menyediakan layanan keuangan inovatif, ternyata telah mengecewakan banyak pengguna dengan serangkaian kebohongan yang telah terbukti menipu.
Berbagai upaya penipuan dilakukan oleh para pengelola Smart Wallet. Salah satu kebohongan yang paling memalukan yaitu menggunakan logo perusahaan orang lain.
Saat ini, para anggota, sedang bimbang karena uangnya dapat dipastikan tidak akan kembali. Banyak korban smart wallet saat ini yang sedang mengejar para leader yang mengajak untuk berinvestasi.
Dikutip dari Youtube Belajar Investasi berikut 10 kebohongan yang telah terungkap dari Smart Wallet:
1. Tahun Berdiri
Smart Wallet mengklaim telah berdiri sejak tahun 2020, namun fakta menunjukkan bahwa platform ini mulai booming di Indonesia baru-baru ini, tepatnya beberapa bulan belakangan.
Melalui penelusuran di media sosial seperti Telegram dan Instagram, terbukti bahwa postingan pertama dari Smart Wallet baru muncul pada bulan Juni atau Juli 2023.
Klaim berdiri sejak tahun 2020 adalah kebohongan untuk memancing orang untuk bergabung.
2. Logo Palsu
Logo Smart Wallet terbukti mencatut logo perusahaan lain, seperti logo Denim, yang telah digunakan sebelumnya oleh perusahaan lain. Ini menunjukkan praktik penipuan yang merugikan anggotanya.
3. Mobil Palsu
Klaim Smart Wallet memiliki armada mobil eksklusif untuk layanan mereka ternyata palsu. Video yang diunggah menunjukkan bahwa mobil tersebut sebenarnya milik perusahaan lain, Hello Laundry, yang sudah ada sejak tiga tahun yang lalu.
4. Kerja Sama dengan Bank DBS
Smart Wallet mengklaim memiliki kerja sama dengan Bank DBS, tetapi setelah ditelusuri, Bank DBS membantah adanya kerja sama dengan Smart Wallet. Klaim ini hanya untuk menarik anggota baru tanpa dasar yang kuat.
5. Investasi Aset Kripto
Klaim bahwa Smart Wallet menawarkan investasi aset kripto dengan return harian 2% otomatis adalah kebohongan. Investasi kripto sebenarnya penuh dengan risiko, dengan fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi seperti yang dijanjikan oleh Smart Wallet.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Tak Sabar Debut di Timnas Indonesia, Hadapi Vietnam Malam Ini
6. Koin SMC
Smart Wallet mengeluarkan koin bernama SMC dan mengklaim bahwa koin ini akan masuk ke bursa kripto. Namun, kenyataannya koin tersebut tidak memiliki nilai dan tidak bisa diperdagangkan, membuatnya menjadi koin yang tidak berharga bagi anggotanya.
7. Terdaftar di Bursa Efek London
Klaim bahwa Smart Wallet 100% terdaftar di Bursa Efek London adalah kebohongan. Bahkan, anggota diminta untuk melakukan deposit lagi untuk verifikasi akun mereka, yang jelas-jelas tidak masuk akal.
8. Perbaikan Sistem
Klaim bahwa perubahan alamat situs web Smart Wallet adalah untuk perbaikan sistem sebenarnya adalah kebohongan. Situs web sebelumnya telah diblokir, yang menunjukkan ketidakjujuran platform ini.
Baca Juga: Proyek Jogging Track di SOR Ciateul Garut Mangkrak, Aktivis Anti Korupsi Desak APH Segera Bertindak
9. Rekening Tujuan Gonta-ganti
Smart Wallet seringkali mengganti rekening tujuan untuk deposit, yang mencurigakan. Rekening terbaru yang digunakan bahkan terdaftar atas nama individu, bukan atas nama Smart Wallet, menimbulkan kecurigaan akan keterlibatan individu tersebut dalam praktik penipuan.
10. Izin yang Dipalsukan
Meskipun mengklaim memiliki izin resmi, Smart Wallet sebenarnya tidak memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK sudah memberikan peringatan kepada masyarakat terkait Smart Wallet sebagai platform yang tidak terdaftar dan berpotensi merugikan.
Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk berhati-hati terhadap klaim-klaim yang tidak terbukti kebenarannya dari platform seperti Smart Wallet dan untuk melakukan penelusuran yang teliti sebelum melakukan investasi atau transaksi keuangan yang melibatkan platform tersebut.***