Network
PR GARUT - Di Indonesia kini menjamur platform investasi melalui aplikasi, namun nyatanya hal tersebut adalah penipuan skema ponzi. Baru-baru ini, hangat dibicarakan sebuah aplikasi penghasil uang bernama Smart Wallet.
Sebelumnya, kasus-kasus penipuan dengan modus serupa pernah terjadi di Indonesia dan kasusnya menguap begitu saja seperti Jombingo, FEC dan sempat ramai dibicarakan yang terakhir kali ialah Simonida Media.
Baru-baru ini, Smart Wallet menjadi perbincangan setelah para membernya atau anggotanya tak bisa menarik dana investasinya dalam platform yang disebut-sebut terdaftar dalam bursa saham di Inggris itu.
Baca Juga: Smart Wallet Klaim Kerjasama dengan Perusahaan Crypto Dunia, Member Mulai Cemas Kena Tipu
Kemudian diketahui bahwa platform investasi itu akan kembali mengaktifkan fitur penarikan dana atau withdraw pada 20 Maret 2024 mendatang.
Adanya penonaktifan fitur withdraw tersebut, dipandang oleh sebagain orang merupakan gejala dari praktik penipuan dengan kedok investasi.
Bahkan pakar kartu kredit, Roy Shakti sempat menyebut bahwa Smart Wallet merupakan aplikasi scam dengan skema ponzi.
Tipu Muslihat Smart Wallet
Platform investasi Smart Wallet ini hadir dengan menawarkan investasi dari instrumen cryptocurrency. Untuk menggaet calon investornya, pihak Smart Wallet menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Metode keuntungan besar dalam waktu singkat tersebut juga digunakan dalam aplikasi-aplikasi seperti FEC, Jombingo dan lain sebagainya. Di mana akhirnya, aplikasi tersebut melakukan penipuan.
Kemudian selain itu, Smart Wallet juga memberikan sebuah angin segar dengan menyebut tengah menjalin sebuah kerjasama dengan perusahaan besar dunia, baik di bidang keuangan maupun di bidang cryptocurrency.
Baca Juga: Fitur Withdraw Non Aktif di Aplikasi Smart Wallet! Potensi Dugaan Scam semakin Tinggi, Ini Tandanya
Seperti yang pernah di klaim sebelumnya, jika Smart Wallet mengaku bekerjasama dengan perusahaan keuangan DBS Singapura. Namun ternyata, klaim tersebut tidak benar adanya.
Bahkan yang lebih parah, pihak DBS mengeluarkan keterangan secara resmi, jika tak menjalin hubungan kerjasama dengan Smart Wallet.
Kemudian baru-baru ini, ada sebuah informasi yang tersebar di media sosial dengan menyebutkan bahwa Smart Wallet tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan cryptocurrency besar dunia. Satu di antara perusahaan yang disebutkan ialah Coinbase serta Valkyrie.
Baca Juga: Soroti Aplikasi Smart Wallet, Roy Shakti: Sebentar Lagi Scam!
Namun dari informasi yang beredar tersebut dianggap merupakan sebuah hoax, sebab ada jejak klaim sebelumnya terkait DBS.
Adanya kabar klaim kerjasama dengan Coinbase serta Valkyrie bukan membuat senang, melainkan menjadi kecemasan bagi para anggotannya karena hingga saat ini dana investasi belum bisa ditarik.
Klaim-klaim tersebut menurut para pengamat, disebut sebagai tanda-tanda dari penipuan skema ponzi yang sering terjadi di Indonesia. Kemudian tanda lainnya yang mengindikasikan adanya aktifitas penipuan ialah bergantinya website sebanyak dua kali.
Lalu berdasarkan sebuah penilaian, website Smart Wallet memiliki skor rendah di mana disebutkan bahwa website tersebut rentan dijadikan sebuah website penipuan.
Dengan sulitnya melakukan withdraw, kemudian mencuat isu untuk menarik seluruh uang di aplikasi Smart Wallet hingga saldo Rp0 apabila fitur withdraw telah aktif.
Namun jika sampai tanggal 20 Maret 2024 mendatang fitur withdraw tak kunjung aktif dan dana tidak bisa dicairkan, bisa dipastikan Smart Wallet melakukan penipuan. ***
