Awas! Jangan Jadi Korban Lagi Aplikasi Smart Wallet, Minta Bayar Pajak 15 Persen Sebelum Kabur

- 16 Maret 2024, 15:30 WIB
Awas penipuan! Jangan mau jadi korban berikutnya dari aplikasi Smart Wallet. Apalagi harus membayar pajak untuk pencairan saldo.
Awas penipuan! Jangan mau jadi korban berikutnya dari aplikasi Smart Wallet. Apalagi harus membayar pajak untuk pencairan saldo. /

PR GARUT - Dalam era digital seperti sekarang, kemajuan teknologi membawa kemudahan namun juga membuka pintu bagi para penipu untuk beraksi. Salah satu skema penipuan yang semakin merajalela adalah melalui aplikasi Smart Wallet. Diklaim sebagai solusi keuangan cerdas, namun sebenarnya mengintai kesempatan untuk menipu uang penggunanya.

Pada permulaan, aplikasi Smart Wallet menawarkan konsep menarik yang menggiurkan. Mereka membatasi penarikan dana pengguna hingga tanggal 20 Maret 2024, dengan janji pengembalian 100% dari deposit awal. Misalnya, jika Anda mendepositkan sejumlah Rp100 juta, aplikasi akan menjanjikan pengembalian dana sebesar Rp200 juta setelah tanggal 20 Maret. Namun, keberadaan fitur ini sebenarnya adalah bagian dari rencana mereka untuk menipu.

Ciri-ciri penipuan ini bisa diawali dengan kemudahan deposit yang disuguhkan, tetapi kemudian ditemui dengan kesulitan dalam melakukan penarikan. Pada tanggal yang ditentukan, alasan untuk menahan penarikan mungkin akan muncul.

Salah satu alasan umum adalah meminta pengguna untuk membayar pajak. Skema ini sering digunakan dalam aplikasi skema ponzi seperti Smart Wallet, yang memaksa pengguna membayar pajak sebagai persyaratan untuk menarik dana mereka.

Baca Juga: Hasil Drawing dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Liga Champion: Madrid Bertemu City dan PSG bertemu Barca

Namun, jangan terkecoh oleh taktik ini. Contoh konkretnya adalah aplikasi penipuan serupa yang meminta pengguna membayar pajak sebesar 30% dari saldo akun, dengan alasan bahwa 15% akan ditanggung oleh platform dan 15% lagi oleh pengguna. Ini hanyalah upaya terakhir mereka untuk merampok uang para anggotanya sebelum kabur.

Selain itu, aplikasi lain juga terlibat dalam skema penipuan serupa. Para pengguna disuruh membayar pajak tanpa jaminan bahwa mereka akan bisa menarik dana mereka setelahnya. Banyak pengguna yang mengalami kerugian besar akibat skema ini.

Cara Smart Wallet Tutupi Kebohongan

Jika Anda masih ragu, periksa tanda-tanda penipuan lainnya. Salah satunya adalah perubahan alamat situs web secara berkala. Dalam kasus Smart Wallet, mereka telah mengganti alamat situs web mereka beberapa kali dalam waktu singkat, mencoba menyembunyikan jejak penipuan mereka.

Ini adalah upaya untuk menutupi kebohongan mereka, dengan mengklaim perubahan sebagai perbaikan sistem padahal sebenarnya alamat website mereka telah diblokir.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah