Menteri PUPR Terapkan Diskon Tarif Tol untuk Libur Lebaran 2024, Begini Ketentuannya

- 15 Maret 2024, 18:30 WIB
Volume kendaraan di Gerbang Tol Cikampek Utama tinggi meskipun ada penyesuaian tarif tol.
Volume kendaraan di Gerbang Tol Cikampek Utama tinggi meskipun ada penyesuaian tarif tol. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim/

PR GARUT - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengonfirmasi bahwa akan ada diskon tarif tol dari badan usaha jalan tol (BUJT) selama momen libur Lebaran tahun 2024. Hal ini disampaikan Basuki kepada wartawan di Komplek Kementerian PUPR di Jakarta pada Rabu kemarin.

"Insya Allah ada, karena diskon itu untuk mengatur lalu lintas," ujar Basuki dikutip dari Antara. Diskon tarif tol merupakan langkah yang diambil untuk membantu kelancaran lalu lintas, meringankan beban biaya perjalanan masyarakat, serta mendorong sektor pariwisata.

Meskipun demikian, Basuki menekankan bahwa diskon tarif tol biasanya diberlakukan di jam-jam tertentu di luar tanggal puncak arus mudik, guna mengurangi kemacetan dan mendorong penggunaan jalan tol di luar jam sibuk.

Baca Juga: Redmi Note 13 Pro 5G Hadir di Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasinya

Hingga saat ini, belum ada BUJT yang mengajukan pemberlakuan diskon tarif tol untuk libur Lebaran 2024. Namun, Basuki memastikan bahwa diskon tetap akan diberlakukan sesuai rencana.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa (12/3), menyatakan bahwa pemerintah memperkirakan pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 2024 mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan pergerakan pada masa libur Lebaran tahun sebelumnya, yaitu 123,8 juta orang.

Baca Juga: Serunya Berpetualang di The Great Asia Afrika, Bandung: Destinasi Liburan Murah Meriah yang Patut Dicoba

Strategi Komprehensif Lonjakan Mudik

Budi menambahkan bahwa pemerintah akan menerapkan strategi komprehensif untuk mengatasi lonjakan pemudik, yang dapat menyebabkan kemacetan di berbagai simpul dan ruas jalan. Strategi ini akan berfokus pada tiga aspek utama: pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," ucap Budi.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah