Kisah Misteri Ninja Banyuwangi Tahun 1998, Teror dan Pembantaian Sadis yang Tak Ditemukan Dalangnya

- 9 Desember 2023, 17:30 WIB
Ilustrasi ninja Banyuwangi
Ilustrasi ninja Banyuwangi /

PR GARUT - Indonesia pernah mengalami kejadian mengerikan dimana masyarakat sipil dibantai dan dibunuh dengan sadis oleh orang-orang yang sampai saat ini tak diketahui latar belakangnya.

Peristiwa tersebut terjadi di kurun waktu Februari hingga September 1998. Kejadian sadis itu diawali dengan pembunuhan orang-orang yang diduga sebagai dukun santet atau orang yang melakukan praktik ilmu hitam hingga meluas pada guru ngaji, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

Kisah ini berawal di Banyuwangi, Jawa Timur dimana pembunuhan pertama terjadi pada Februari 1998. Pada kejadian pertama dianggap hanya sebagai kejadian kriminal, namun ternyata peristiwa itu menjadi rentetan panjang peristiwa yang meneror wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Baca Juga: Kisah Viral: Tiga Pengalaman Pahit Panji Ahmad, Preman yang Ditakuti di Kawasan Lintas Sumatera

Peristiwa tersebut memuncak di bulan Agustus dan September 1998 dan menyebar ke Jember, Bondowoso, Situbondo, Pasuruan, Malang hingga Madura.

Pelaku-pelaku teror mengerikan ini dikenal dengan sebutan ninja, sebab saat melangsungkan aksinya pakaian yang digunakan serba hitam serta bergerak cepat. Ada dua versi tentang ninja ini, yaitu orang yang berkostum hitam dan membawa senjata.

Sedangkan versi lainnya diceritakan bahwa sosok ninja tersebut seperti ninja yang ada di Jepang yang bisa bergerak ringan melompat dari sisi kiri ke kanan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa.

Baca Juga: Duh! Ada Tiga Masalah Krusial Jelang Pengangkatan Honorer Jadi ASN PPPK, Non ASN Dibikin Cemas

Modus Operandi 

Modus operandi yang dilakukan oleh ninja ini menandai targetnya dengan simbol x, kemudian saat menjalani aksinya listrik di rumah target tiba-tiba mati dan setelah itu dipastikan target tersebut telah meninggal dengan sadis, seperti tubuh terpotong-potong, patah tulang atau pun kepala pecah.

Halaman:

Editor: Muhammad Dzikrillah Tauzirie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah