Network
PR GARUT - Aparat gabungan TNI-Polri melakukan operasi di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang menghasilkan penemuan dan evakuasi lima jenazah yang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kejadian ini menjadi salah satu babak baru dalam upaya penegakan hukum di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, kelima jenazah tersebut telah menjalani proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Kepolisian di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Kamis, 14 September 2023, sekitar pukul 14.50 WIT.
Jenazah-jenazah tersebut ditemukan setelah terjadi kontak tembak antara anggota TNI dan KKB beberapa waktu sebelumnya. Pasca-evakuasi, seluruh jenazah akan menjalani proses otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mengungkap penyebab kematian mereka.
"Saat ini kelima jenazah sudah ada di RSUD Dekai untuk dilakukan otopsi,” ungkap Benny Ady Prabowo kepada wartawan.
Baca Juga: KKB Berusaha Lakukan Penyerangan, Saat Ditangkap Perlakuan di Luar Dugaan Malah Dilakukan Aparat
Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya identifikasi jenazah dan penentuan penyebab kematian yang akurat.
Barang Bukti Sentaja Api dan Peluru
Selain jenazah, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti yang diyakini terkait dengan KKB. Barang bukti tersebut mencakup dua magazen senjata api dan empat butir peluru, bersama dengan barang bukti milik pribadi lainnya.
Semua barang bukti tersebut kini telah diamankan di Polres Yahukimo guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Benny Ady Prabowo menegaskan komitmen Polri dan TNI untuk tetap konsisten dalam melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang terlibat dalam aksi kriminal, dengan harapan dapat mengembalikan stabilitas dan keamanan di wilayah Papua Pegunungan.
Kejadian ini terus menjadi fokus utama dalam upaya pemberantasan kelompok bersenjata yang telah lama mengganggu perdamaian dan keamanan di Papua Pegunungan. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut terkait insiden ini.***
