PR GARUT - Makna merdeka bagi honorer kategori dua (K2), tenaga teknis administrasi Indonesia (FHTTA-K2), menurut Riyanto Agung Subekti masih belum sepenuhnya dirasakan.
Ketum DPP FHTTA-K2 Indonesia itu mengaku, persoalan honorer tenaga teknis administrasi sudah sepuluh tahun pasca rekrutmen CPNS 2013, masih belum ada hasilnya.
Bagaimana tidak, honorer K2 tenaga teknis administrasi sudah berupaya berjuang, dengan harapan memperoleh kesejahteraan.
Selain itu berharap, mendapat pengakuan sebagai ASN. Faktanya hingga saat ini masih belum seberuntung guru, penyuluh pertanian, dan tenaga kesehatan (Nakes).
Kang Itong sapaan akrab Riyanto Agung Subekti itu, menyebutkan pengabdian mereka masih belum mendapat penghargaan yang sepadan dari pemerintah.
Padahal kata dia, rata-rata usia honorer K2 tenaga teknis administrasi (TTA) itu, nyaris tembus usia kepala lima.
Bukan hanya itu saja, para honorer K2 TTA sudah banyak yang meninggal dunia, bahkan tidak sedikit yang mengundurkan diri, karena tidak tahan dengan himpitan ekonomi yang semakin kejam.
Baca Juga: Proses Relokasi Guru PPPK Luar Domisili Masih Terkendala Teknis, Ternyata Sebabnya Ini
Dikutip garut.pikiran rakyat.com, pada Kamis, 17 Agustus 2023, nasib honorer K2 TTA, sudah di ujung tanduk, rata-rata mereka sudah diambang pintu pensiun.