PR GARUT - Pembangunan infrastruktur jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bochimi) seksi 3 terus dipercepat meskipun pembebasan lahan masih belum mencapai 100 persen.
Saat ini, kegiatan cut and fill atau perataan tanah di ruas seksi 3 tersebut sudah dimulai, seperti yang terpantau di lokasi di Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Aktivitas cut and fill untuk rencana pembangunan pintu exit tol Bochimi seksi 3 telah dimulai di sepanjang jalur Lingkar Selatan, tepatnya di depan Masjid Raudatul Irfan.
Baca Juga: Termasuk Nick Kuipers dan Stefano Beltrame, Persib Bandung Bawa 22 Pemain ke Markas Bali United
Wahyudi, seorang warga setempat, menyatakan bahwa aktivitas tersebut telah berlangsung sekitar satu bulan terakhir. Barang-barang dan peralatan konstruksi telah tiba di lokasi, termasuk alat berat dan tempat tidur untuk para pekerja.
Menurut mandor proyek, target pembangunan tersebut adalah 3 tahun. Aktivitas proyek berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 waktu setempat.
Lahan yang digunakan untuk kegiatan cut and fill sebelumnya merupakan pemukiman warga dan lahan kosong.
Kepala Desa Cibolang Kaler, Asep Fadilah, menjelaskan bahwa aktivitas cut and fill telah berlangsung selama satu minggu terakhir.
Pembongkaran dan perataan tanah baru tahap awal, dan total lahan yang akan digunakan adalah sekitar 23 hektar. Dari luas tersebut, sekitar 20 hektar akan terdampak langsung oleh pembangunan jalan tol.
Asep juga menyebutkan bahwa lahan tersebut tersebar di tiga kedusunan, yaitu Tipar, Cibolang, dan Cimahi. Jumlah rumah warga yang terdampak belum dipastikan, namun Asep menyatakan bahwa masih ada sebagian lahan yang belum dibayarkan atau mendapatkan uang ganti rugi.
Beberapa pemilik lahan, termasuk pabrik dan pemilik lahan warga, belum menerima kompensasi atas lahan mereka yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol Bochimi seksi 3.
Dengan terus berlanjutnya aktivitas pembangunan, diharapkan jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi seksi 3 dapat segera terselesaikan, meskipun masih terdapat beberapa kendala terkait pembebasan lahan dan kompensasi bagi warga yang terdampak.***