Network
PR GARUT - Adopsi teknologi blockchain saat ini semakin meluas secara global, bukan hanya dalam sektor keuangan atau investasi saja namun juga menyasar sektor lain seperti game yang kini kian populer dan banyak dimainkan.
Permainan tersebut dilakukan secara online dan biasa disebut dengan sebutan ‘Game Non Fungible Token (NFT)’ atau juga dikenal dengan istilah ‘GameFi’ yang mana merupakan gabungan antara gaming dan decentralized finance (DeFi).
Konsep game ini mengusung ‘play to earn’, di mana para pemain yang memainkan game online tersebut mendapat sebuah reward berupa mata uang crypto atau aset berharga lainnya.
Kaitannya dengan teknologi blokchain yaitu dimungkinkan pemain dapat melakukan transaksi jual-beli atau memperdagangkan aset mereka dalam game. Kemudian, hasil dari transaksi tersebut bisa dialihkan atau ditransfer menjadi alat tukar di dunia nyata, seperti uang.
Baca Juga: Beli Diamond Game Bisa Pakai Aplikasi Shopee, Berikut Cara Mudah dan Aman Top Up FF No Ribet
Awal Mula Game Play To Earn (P2E)
Bermain game online dengan konsep P2E ini ada sejak 2017, dan mulai benar-benar mendapat perhatian industri game pada tahun 2021. Sekarang, permainan-permainan yang bisa memberikan penghasil crypto telah banyak, baik dari game pc maupun ponsel.
Istilah GameFi sendiri dikenalkan oleh pendiri Yearn Finance, Andre Cronje pada September 2020 di mana platfotm DeFi terkemuka itu merevolusi permainan konvensional serta menawarkan kesempatan mendapatkan penghasilan kepada player saat bermain game.
Sementara itu, video game pertama yang menggunakan teknologi blockchain ialah Cryptokitties yang dirilis oleh Axiom Zen pada bulan November 2017.
