Waspada, Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang Teridentifikasi

- 8 Januari 2024, 19:35 WIB
Sebaran episenter dan estimasi jalur sesar.
Sebaran episenter dan estimasi jalur sesar. /Antara

PR GARUT - Sesar baru penyebab gempa bumi di Sumedang 31 Desember 2023 lalu teridentifikasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi sesar baru itu dari sejumlah penelitian dan survei lapangan.

"Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan sesuai analisis data seismisitas BMKG, maka disebut Sesar Sumedang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin 8 Januari 2024.

Ia menyebut beberapa penelitian dan survei yang telah dilakukan BMKG yaitu evaluasi morfotektonik, pemotretan udara dengan lidar, survei makroseismik, survei seismisitas, survei deformasi, hingga survei struktur sesar bawah permukaan.

Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Minta Struktur Bangunan di Wilayah Rawan Gempa Dicek Ulang, Izin Diperketat?

Dwikorita menjelaskan bahwa semua penelitian dan survei itu dilakukan untuk memetakan penyebab utama gempa bumi.

"Survei-survei tersebut dilakukan untuk memetakan aktivitas dan sebaran gempa bumi serta mengetahui secara detail penyebab utama terjadinya gempa bumi tersebut, termasuk mengidentifikasi dan memvalidasi jalur sesar," ujarnya.

Wilayah Kabupaten Sumedang, lanjutnya, merupakan daerah yang rawan mengalami gempa bumi. Sumber gempa di Kabupaten Sumedang berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia.

Sesar Aktif Pemicu Gempa

Selain itu, ia menyebut ada beberapa sesar aktif di daratan yang dapat memicu gempa bumi di wilayah tersebut. Beberapa sesar yang sudah terpetakan itu adalah Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, dan Sesar Cipeles.

Baca Juga: BMKG Terus Pantau Aktivitas Sesar Lembang Sejak 1963

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah