PR GARUT – PBB menyampaikan sebanyak 80 ribu orang meninggalkan Rafah sejak Israel meningkatkan operasi serangannya pekan ini.
Dilansir AFP pada Jumat (10/5/2024), PBB mengatakan sekitar 80 ribu orang telah meninggalkan Rafah. Terhitung sejak Israel mengintensifkan operasi militer di kota Gaza Selatan.
“Sejak operasi militer pasukan Israel semakin intensif pada tanggal 6 Mei, sekitar 80 ribu orang telah meninggalkan Rafah, mencari perlindungan di tempat lain,” tulis UNRWA di X.
“Jumlah korban jiwa keluarga-keluarga ini tidak tertahankan. Tidak ada tempat yang aman,” sambungnya.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Bersikeras Tak Ingin Akhiri Perang di Gaza
Israel menggempur Rafah di Selatan jalur Gaza, Palestina. Bahkan, gempuran yang dilakukan Israel meski sekutunya Amerika Serikat (AS) mengancam akan menghentikan pasokan senjata.
Namun, serang yang dilancarkan ke Rafah pada hari Kamis waktu setempat belum ada laporan terkait korban dalam gempuran terbaru Israel.
Diketahui, Israel memang menentang keberatan internasional dengan mengerahkan tank-tank militer serta melakukan operasi di Rafah.
Tel Aviv meyakini Rafah menjadi markas terakhir bagi battalion Hamas yang tersisa. Rafah juga diketahui menjadi tempat perlindungan bagi satu juta lebih pengungsi Palestina yang menghindari serangan Israel. ***