CEO TikTok, Shou Zi Chew, merespons keputusan pemerintah AS melalui platform yang menjadi sorotan, TikTok itu sendiri. Dalam sebuah video singkat, Shou menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap keputusan tersebut.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah AS ingin memblokir TikTok atas dasar keterkaitannya dengan Tiongkok, bukan karena alasan keamanan data yang sebenarnya.
Shou juga menyoroti dampak negatif yang akan dirasakan oleh 170 juta pengguna TikTok di AS jika platform tersebut benar-benar diblokir.
Dia mencerminkan keprihatinan akan hilangnya kebebasan berpendapat dan berekspresi, yang menurutnya merupakan hak asasi yang harus dilindungi, bukan dirampas oleh pemerintah.
Implikasi Global
Pemblokiran TikTok di Amerika Serikat akan memiliki dampak signifikan secara global. Ini akan memicu pertanyaan tentang keamanan data dan privasi dalam konteks penggunaan aplikasi media sosial yang dimiliki oleh negara lain.
Selain itu, keputusan ini juga dapat memperburuk ketegangan antara AS dan Tiongkok, yang sudah berlangsung dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan dan teknologi.
Baca Juga: Calon Pendamping Masih Misteri, Rektor Uniga Tetap Mantap Bersama Golkar Menatap Pilkada Garut 2024
Kesepakatan pemblokiran TikTok di Amerika Serikat menggambarkan eskalasi ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam hal keamanan data dan privasi.