Lewati Tanggal Kedaluwarsa, Era Jet Tempur F-15 Berakhir?

- 20 April 2024, 20:00 WIB
Jet tempur F-15.
Jet tempur F-15. /Neni Nuraeni/

PR GARUT - Setelah lebih dari empat dekade mengudara sebagai salah satu pesawat tempur superioritas udara terkemuka di dunia, era F-15 Eagle mendekati akhir. Jet tempur F-15 Eagle telah menjadi tiang penopang dalam menjaga superioritas udara global sejak diluncurkan pada tahun 1972 dan diproduksi oleh Boeing.

Dirancang untuk menghadapi ancaman pertahanan udara canggih dari Uni Soviet pada masanya, F-15 terus berkembang melalui peningkatan yang signifikan di berbagai varian. Dengan kecepatan maksimum mencapai Mach 2,5 dan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, pesawat ini dapat mengudara hingga ketinggian 60.000 kaki dan membawa beragam persenjataan, termasuk kemampuan menyerang target di orbit rendah Bumi.

Meskipun hadirnya pesawat tempur generasi kelima seperti F-35 dan F-22, tantangan anggaran dan masalah manufaktur mendorong ketergantungan terus-menerus pada F-15, bahkan dengan hadirnya varian terbaru seperti F-15EX Eagle II.

Baca Juga: Daftar Pesawat Tempur Paling Populer di Dunia saat Ini Berikut Data Spesifikasi Teknis

Namun, perdebatan mengenai keberlanjutan investasi pada model lama ini terus berlangsung. Dengan biaya yang tinggi dan kemampuan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pesawat yang lebih baru, ada potensi pergeseran fokus ke arah pemulihan produksi F-22 dan peningkatan kinerja F-35.

Selama 40 tahun bertugas, F-15 Eagle telah membuktikan dirinya sebagai pesawat tempur yang andal dan efektif dalam menjaga superioritas udara. Namun, dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan baru dalam pertahanan udara, pertanyaan tentang masa depannya menjadi semakin relevan.

Meskipun peran dan warisan F-15 dalam sejarah penerbangan militer tidak dapat disangkal, saatnya untuk mengakui bahwa era pesawat tempur legendaris ini telah berakhir.

Lebih Mahal Tapi Kalah Canggih

Dikutip dari The National Interest, F-15 pada awalnya diproduksi oleh McDonnell-Douglas. Seiring waktu perjalanannya, pesawat tempur legendaris tersebut kini dibuat oleh Boeing.

Bergantung pada variannya, dua  mesin turbofan Pratt & Whitney F-100-PW-220, menghasilkan daya dorong sebesar 23.450 pon, atau dua mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-229 dengan afterburner, menghasilkan daya dorong 29.000 pon pada jet tempur ini.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x