Rencana Biadab Israel Serbu Rafah Palestina Buyar Gara-gara 'Kiriman' Rudal Iran?

- 16 April 2024, 01:30 WIB
Tangkapan layar video yang memperlihatkan sejumlah warga Yordania berkumpul menyaksikan dampak ledakan rudal yang ditembak jatuh militer karena melewati langit negara itu Minggu (14/4/2204). (X/Twitter)
Tangkapan layar video yang memperlihatkan sejumlah warga Yordania berkumpul menyaksikan dampak ledakan rudal yang ditembak jatuh militer karena melewati langit negara itu Minggu (14/4/2204). (X/Twitter) /Neni Nuraeni/

PR GARUT - Serangan ratusan rudal dan drone bunuh diri Iran ke Israel membuyarkan rencana biadab rezim Zionis melakukan serbuan darat ke Rafah, Palestina. Awalnya, Israel memiliki niat jahat yang tampaknya melanjutkan genosida hingga pengusiran terhadap warga Palestina dari tanah sekaligus tempat pengungsian mereka sendiri di Rafah, dengan dalih kedaluwarsa.

Israel bersikukuh harus memerangi Hamas untuk membela diri atas serangan kelompok perlawanan itu enam bulan lalu, tepatnya 7 Oktober 2023. Buyarnya rencana buruk Israel untuk Palestina, disampaikan dua sumber dari negara Zionis itu pada CNN.

Sebanyak lebih dari 300 rudal dan drone bunuh diri yang dikirimkan ke Israel Minggu malam, 14 April 2024, waktu setempat membawa fase baru ketegangan. Konfrontasi yang tidak menentu di Timur Tengah akibat serangan itu membuat para petinggi Israel pusing, yang mendorong mereka untuk menunda serangan terhadap Rafah, rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.

Baca Juga: Pedenya IDF Sebut Serangan Ratusan Drone dan Rudal Iran ke Israel Rontok 99 Persen

Sumber Israel mengatakan angkatan udara Zionis berencana menyebarkan selebaran di beberapa bagian kota pada hari Senin, 15 April 2024. Seorang pejabat Israel ini mengungkapkan Israel tetap bertekad untuk melakukan serangan darat di kota selatan, meskipun waktu evakuasi warga sipil dan serangan darat yang akan datang masih belum jelas saat ini.

Terkait pernyataan sumber ini, militer Israel menolak berkomentar. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menekankan pentingnya menyerang Rafah untuk membongkar sisa batalyon Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (X/Twitter)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (X/Twitter)

Beberapa waktu lalu, orang nomor wahid di Israel itu tampak masa bodoh dengan rencana gilanya menyerbu Rafah, meskipun ada tekanan signifikan dari Amerika Serikat yang meminta serangan darat habis-habisan dibatalkan.

Masa depan perang di Gaza dan serangan darat yang akan datang di Rafah juga menjadi faktor dalam perdebatan kabinet perang mengenai potensi respons terhadap serangan Iran. Respons militer yang berisiko meningkatkan konflik dengan Iran, akan mengalihkan perhatian dan sumber daya militer dari Gaza, di mana pemerintah Israel telah berjanji untuk memberikan kekalahan total kepada Hamas.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x